Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Buruh Migran Kumpul, Tegaskan Perlindungan TKI Jadi Harga Mati

Sabtu, 21 Desember 2013 – 20:32 WIB
Buruh Migran Kumpul, Tegaskan Perlindungan TKI Jadi Harga Mati - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia menggelar peringatan Hari Buruh Migran se-dunia secara besar-besaran, Sabtu (21/12). Acara yang digelar di Plaza Timur Gelora Bung Karno itu dihadiri lebih dari 10.000 TKI, calon TKI, keluarga TKI dan sejumlah pejabat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Tema yang diangkat dalam acara itu adalah Perlindungan dan Kesejahteraan TKI adalah Harga Mati. Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, dalam orasinya mengatakan, para TKI umumnya bekerja ke luar negeri bukan dengan kesenangan, melainkan dengan kesedihan dan kerja keras. Namun, TKI bisa mengurangi pengangguran di Indonesia dan mengirim uang untuk kehidupan keluarga sekaligus meningkatkan devisa negara.

"Karena itu kita wajib melindungi TKI di luar negeri, tapi sebaliknya kita juga wajib melindungi buruh migran dari luar negeri yang ada di Indonesia. Tidak boleh kita perlakukan jelek. Ini adil, saling melindungi,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning, mengatakan, tidak ada larangan menjadi TKI selama negara belum bisa memberikan pekerjaan di dalam negeri. Namun sebelum berangkat, katanya, para TKI perlu dibekali dengan sejumlah keterampilan dan mendapat perlindungan.

“Kita tidak mau pahlawan devisa dianiaya, diperkosa dan dipancung di luar negeri. Negara kita harus berupaya agar TKI terlindungi di luar negeri. Jangan habis manis sepah dibuang," ujarnya.

Ribka mengaku merasa bangga dengan TKI yang sudah bisa menghidupi keluarganya. Apalagi, sampai ada yang mampu membeli lahan tanah dan membangun rumah. Padahal, 70 persen kaum buruh migran adalah perempuan.

“Kaum perempuan adalah penentu nasib bangsa ke depan, sehingga harus bersemangat tentukan nasib bangsa. Presiden Argentina dan Filipina adalah perempuan yang bisa menumbangkan rezim diktator,” tandasnya.(gir/jpnn)

JAKARTA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia menggelar peringatan Hari Buruh Migran se-dunia secara besar-besaran, Sabtu (21/12). Acara

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News