Bus Rombongan Jenderal Diberondong Tembakan
jpnn.com - JAYAPURA - Petugas keamanan di areal PT Freeport Indonesia terus dikerjai pihak yang selama ini disebut-sebut sebagai Orang Tak Dikenal (OTK). Bagaimana tidak, sudah empat hari berturut-turut sejak Senin ( 9/12) hingga Kamis (12/12) terjadi penembakan di areal PT Freeport Indonesia. Bahkan Kamis kemarin rombongan Danrem 174/ATW Brigjen TNI Bambang Hariyanto yang melintas di lokasi mile 42,5 ikut dihujani tembakan oleh OTK.
Akibat tembakan tersebut, 1 peluru berhasil menembus body bus yang ditumpangi rombongan jenderal bintang satu itu.
Kabidhumas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo mengungkapkan bahwa penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 12.23 WIT di Mile 42,5. Lokasi itu tak jauh dari POS RPU 06 jalan tambang areal PT Freeport Indonesia.
Saat itu, bus armor nomor lambung 140-323 yang dikemudikan oleh Heru dengan membawa rombongan Brigjen Bambang bersama Kaosp Satgas Amole Kombes Desmawan, Dandim 1701/Mimika Letkol Infanteri Dwi Lagan Syafrudin dan beberapa petinggi Security & Risk Manajemen (SRM), Sajid, Kiswanto, Basuki Hariyadi, George Gepphart dan Wilmor Tambunan melintas di Mile 42,5. Nah, tak lama kemudian terdengar bunyi tembakan sebanyak 6 kali.
Heru, sang sopir memutuskan untuk terus menggeber kendaraannya untuk menghindari tembakan.
Bus tersebut akhirnya berhasil menjauh dari Mile 42,5 hingga tiba di Kota Mimika dengan kondisi tak satupun penumpang bus yang menjadi korban.
Namun dari pengecekan kondisi bus ternyata ada satu bekas peluru yang berhasil tembus di bagian moncong bus sebelah kanan depan tembus kabin di atas sopir. "Tak ada korban jiwa dari kejadian ini," kata Kabidhumas Pujo.
Menurut Pudjo, pihaknya menduga pelaku di Mile 42,5 adalah pelaku yang sama dengan kejadian di Mile 41 dan beberapa hari sebelumnya.
Polisi, lanjut Pudjo akan mendalami aksi penembakan selama 4 hari terakhir. Pihaknya juga mensinyalir bahwa bisa saja aksi yang dilakukan hanya memiliki niat untuk melakukan terror karena dari empat kejadian tak satupun ada korban jiwa.
Pudjo berharap beberapa hari ke depan pihaknya bisa mengungkap pelakunya. "Jika ada yang menganggap ini hanya terror atau tujuannya hanya menciptakan kondisi ya itu asumsi pribadi, yang jelas semua sedang kami dalami," katanya.
Pudjo juga enggan menanggapi lebih jauh jika dikatakan bahwa aparat keamanan kecolongan dengan empat aksi serupa di lokasi yang hampir sama dan waktu yang hampir sama pula. "Nantilah, mudah-mudahan bisa terungkap dalam waktu dekat," elaknya. (ade/mas)