Caesar Merajalela, Pemerintah Brasil Berlakukan Aturan Baru Melahirkan Itu Normal

jpnn.com - RIO DE JANEIRO - Brasil tercatat sebagai salah satu negara yang warganya paling tinggi melakukan operasi Caesar. Sebanyak 84 persen persalinan di rumah sakit swasta melalui operasi dan 45 persen persalinan lewat Caesar di rumah sakit pemerintah.

Melihat hal ini, sejak Senin (6/7), pemerintah Brasil pun memberlakukan aturan baru yang dinamai Melahirkan Itu Normal!. Jadi dokter kandungan di Brasil tidak bisa lagi seenaknya menyarankan pasien melahirkan dengan jalan Caesar. 

Dalam kebijakan baru tersebut, setiap kali pasien melakukan pemeriksaan, dokter dan rumah sakit harus memberikan penjelasan sedetail-detailnya terkait dengan berapa kali mereka telah melakukan operasi dan faktor risiko operasi Caesar. Rumah sakit dan dokter juga harus mengedukasi tentang pentingnya persalinan normal. 

Jika pasien gagal mendapat penjelasan yang diinginkan, perusahaan asuransi akan didenda hingga USD 8 ribu (Rp 106,7 juta). Dokter dan rumah sakit juga harus menyediakan buku yang berisi riwayat kehamilan pasien. Buku itu bisa dibawa ketika nanti pasien berganti dokter.
  
"Membuat pasien memperoleh informasi yang banyak akan membantu mencegah mereka buru-buru melakukan operasi," ujar Menteri Kesehatan Brasil Arthur Chioro.
  
Selama ini ibu hamil di Brasil memang menerima informasi yang sangat minim soal persalinan normal. Hampir seluruh dokter kandungan menyarankan operasi Caesar. 

Kalaupun ada ibu hamil yang ingin melahirkan normal, mereka sulit mendapat tempat karena hampir semua sudah di-booking orang yang akan menjalani operasi Caesar. Imbasnya, Brasil menjadi negara tertingi yang melakukan operasi Caesar. 
  
Orang-orang berpikir bahwa melahirkan normal itu kuno, tidak higienis, dan tidak nyaman. Caesar lebih dipilih dokter karena lebih menguntungkan. 

Biayanya memang tidak beda jauh, tetapi Caesar dapat dijadwalkan dan prosesnya hanya hitungan menit. Artinya, sehari seorang dokter bisa melakukan operasi belasan kali. Berbeda halnya dengan melahirkan normal yang harus menunggu pembukaan. (AFP/BBC/sha/c14/ami/ray/jpnn)