Cara Banyuwangi Kelola Lingkungannya
jpnn.com - BANYUWANGI berhasil mempertahankan prestasinya meraih piala Adipura. Sejumlah inovasi dilakukan kabupaten yang dipimpin Abdullah Azwar Anas itu untuk menjaga pengelolaan lingkungannya. Di antaranya adalah program bank sampah, pengolahan sampah, membangun banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan apreasiasi untuk para petugas kebersihan melalui insentif dan asuransi.
Menurut Anas, kebersihan daerah menjadi awal dari perwujudan daerah yang bersih dan layak tinggal.
"Kami ingin Banyuwangi nyaman, sehat, semuanya happy. Sudah sejak tiga tahun ini kami fungsikan ruang-ruang terbuka hijau (RTH) yang dulu kotor menjadi ruang publik yang bersih. RTH kita perbaiki, kita beri panggung rakyat untuk berkesenian, lapangan basket, tempat bermain anak, stand kuliner yang teratur, dan fasilitas penunjang lainnya," ujar Anas.
Di ruang-ruang publik itu, masyarakat berkumpul, berekreasi, berkesenian, dan bahkan bisa berdiskusi untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Tidak hanya di pusat kota, ruang terbuka hijau sebagai ruang publik juga dibangun di kecamatan-kecamatan lengkap dengan panggung untuk berkesenian.
"Sekarang ada 10 RTH sebagai ruang publik. Ada Taman Blambangan, Taman Sayu Wiwit, Taman Sri Tanjung dan lain-lain. Bertahap kami bangun di semua kecamatan," ujarnya.
Banyuwangi kembali berhasil meraih Piala Adipura 2014 sebagai daerah terbersih untuk kategori kota sedang. Piala ini diserahkan oleh Wapres Boediono kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (5/6).
Tahun lalu, Banyuwangi juga mendapat Piala Adipura. Dan pada 2012 mendapat sertifikat Adipura. Prestasi ini istimewa karena Banyuwangi pernah dinobatkan sebagai daerah terkotor kedua se-Jatim pada 2010. Sebelum meraih Adipura berturut-turut sejak 2013, Banyuwangi kali terakhir mendapat Adipura pada 1996. (eri/mas)