Cara Unik Rayakan Valentine: Gelar Festival Melupakan Mantan Pacar
Tumpahkan Kekesalan, Rasa Kangen, dan Donasikan Barang Eks PacarMahasiswi Universitas Sarjana Wiyata, Taman Siswa Jogjakarta, Reni Setyan, berupaya beda. Dia juga membawa pakaian pemberian mantan sebagai hadiah ulang tahun. Baju kenangan itu terbungkus rapi dalam kado biru. "Biarlah jadi kenangan dalam ingatan. Saya nggak ingin lagi barangnya," ujarnya.
Selain baju, ada kacamata, buku, album foto, boneka, dompet, tas, dan sandal. Tapi, banyak juga yang tidak membawa barang. Alasannya, semasa pacaran, mereka hanya diberi omong kosong.
Syarif Punkawijaya dan Ayu Nurul, contohnya. Dua sahabat itu tidak membawa barang dari sang mantan. Tapi, mereka membawa kenangan pahit yang ingin mereka lupakan di festival itu. Awalnya mereka tidak percaya ada Festival Melupakan Mantan. Maklum, sepanjang sejarah, belum ada kegiatan semacam itu. Lantaran penasaran, keduanya lalu mencari informasi. Setelah yakin valid, mereka meluncur dari Solo.
"Mantan itu sejarah. Harus move on. Kalau nggak jadi teman hidup, ya jadikan cerita hidup," ujar Syarif.
Festival kali pertama di Indonesia itu mendapat sambutan meriah dari ribuan anak muda. Akibatnya, lokasi acara tidak mampu menampung luapan para mantan. Acaranya juga meriah. Masalah jadian, putus, hingga selingkuh menjadi guyonan segar yang dilontarkan para pembawa acara. Barisan para mantan pun tertawa bersama. Gurat wajah bahagia tampak jelas di wajah mereka. Lagu-lagu romantis untuk melupakan mantan juga diperdengarkan. Pada puncak acara, ada penampilan pantomim yang melakukan ritual melupakan mantan.
Koordinator Acara Amin Sabiakto mengatakan, mantan pacar memang harus dilupakan. Tujuannya, tidak galau. Sebab, dia tahu, putus cinta itu membuat sakit hati. Masalahnya, lanjut dia, anak muda zaman sekarang yang masih labil psikisnya bisa berbuat negatif kalau putus cinta. Galaunya juga dipelihara.
"Galau kok hobi. Ayolah bikin hal yang positif. Makanya, kami bikin acara ini. Belum pernah ada festival kayak gini," katanya.
Amin menjelaskan, Festival Melupakan Mantan digagas komunitas Manggata Karya Ambuko Jagad (MKAJ), sebuah sengkalan tahun 1948 dalam bahasa Jawa. Yakni, 1948 dalam hitungan Jawa atau 2014 dalam hitungan Masehi. Menurut dia, selama ini anak muda selalu tergiring oleh budaya pop. Tanggal 14 Februari cuma dirayakan dua sejoli. Nah, yang sedang jomblo bakal merasa teraniaya. Padahal, kasih sayang itu jembar. Tidak boleh diartikan sempit. Kasih sayang adalah hak semua orang.