Cari Batu Akik, Guru Meninggal
jpnn.com - PALU – Dua warga Kelurahan Baiya meninggal dunia saat melakukan pencarian batu akik di wilayah Desa Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala, Jumat (15/5) pekan lalu.
Beredar kabar, kedua korban bernama Ikra (57) dan Sahlin (54) tertimpa reruntuhan batu. Kapolsek Palu Utara Abdul R Djuhadi saat ditemui Radar Sulteng, Jumat (22/5), membenarkan adanya kabar tersebut.
Djuhadi mengungkapkan, Ikra berprofesi sebagai guru yang tinggal di Kelurahan Baiya Kecamatan Tawaeli Jalan Wevuku RT10 RW5. Ikra meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara, Sahlin, yang juga beralamatkan di Kelurahan Baiya Kecamatan Tawaeli RT5 RW3 meninggal dunia selang sehari setelah kejadian.
“Memang musibah ini bisa terjadi kepada siapa saja. Bukan hanya mencari batu akik ini yang bisa menyebabkan korban, bahkan pekerjaan yang lain juga bisa selama pekerjaan itu tidak dilakukan dengan kehati-hatian dan tidak memperhitungkan keamanan pekerjaan yang dilakukan,” kata Djuhadi.
Menurut Djuhadi, sekarang ini fenomena meningkatnya peminat batu akik di wilayah Kota Palu juga termasuk di Kecamatan Palu Utara dan Taweli cukup mewabah. Masyarakat banyak pergi ke tempat-tempat yang diduga terdapat jenis batu akik. Misalnya ke sungai bahkan ke pegunungan. (cr7)