CATAT! Kegaduhan Menambah Ketidakpastian, Investor Bakal Kabur
jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno akhirnya ikut menyoroti perilaku para pembantu Presiden Joko Wiodod dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang kerap berseteru secara terbuka di ruang publik.
“Ya, kami menyayangkan kalau pro dan kontra itu dipertontonkan ke publik. Kurang elok, menunjukkan manajemen internal pemerintahan belum terkonsolidasi dengan baik,” kata Hendrawan, d Gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (2/3).
Dia mengingatkan, setiap kegaduhan menambah dosis ketidakpastian, dan ketidakpastian itu tidak disukai investor.
“Dimana pun, investor ingin predictable, regulasi terduga, kebijakan pemerintah terduga. Semuanya terduga, mendorong orang percaya dan investasi meningkat," ujarnya.
Masing-masing menteri terkait dengan Blok Masela, kata Hendrawan punya tim ahli. Dan tim ahli pasti punya tekanan dan referensi yang berbeda-beda.
Karena referensi yang berbeda-beda itu, kata dia, kalau kilang dibangun di darat memang banyak aktivitas masyarakat yang tumbuh. Tapi spekulan berlomba memborong tanah tanah di sekitar lokasi. Kalau di laut, usaha kecil dan menengah sulit. Efek gandanya tidak sebesar di darat.
“Faktanya, kompleksitas teknologi reliable kalau dilakukan di darat, kalau di laut belum terlalu meyakinkan. Itu harus dibicarakan," sarannya.
Selain menertibkan menterinya, Hendrawan juga meminta Presiden Jokowi segera perintahkan juru bicara (jubir) presiden dan staf ahlinya menahan diri. "Mungkin awalnya menterinya menahan diri, tapi begitu juru bicaranya dipancing media, dipancing rekanan dari investor, itu jadi perang opini dan argumentasi. Ini kan tidak ada kecenderungan solusi dari perbedaan pandangan. Ini yang repot," pungkasnya.(fas/jpnn)