Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Catatan Perjalanan Idrus Laena MPR ke Tanah Bone

Oleh: Ir. H.M. Idris Laena, MH (Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI dan Ketua Badan Penganggaran MPR RI)

Jumat, 04 Desember 2020 – 18:48 WIB
Catatan Perjalanan Idrus Laena MPR ke Tanah Bone - JPNN.COM
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI dan Ketua Badan Penganggaran MPR RI, Ir. H.M. Idris Laena, MH bersama Bupati Kabupaten Bone Dr. H. Andi Fashar Padjalangi Msi pada saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com - Bagi sebagian masyarakat, datang dan pergi ke Tanah Bone Makassar, barangkali sesuatu yang biasa. Tetapi tidak bagi kami keluarga besar Laena.

Perjalanan kami ke Tanah Bone ini adalah perjalanan bersejarah karena mengenang perjalanan orang tua kami yang mengungsi akibat peristiwa DI/TII di Makassar 70 tahun yang lalu.

Pada saat itu, dengan menggunakan perahu layar berpenumpang 35 orang, akhirnya orang tua kami terdampar di suatu desa yang sangat terpencil bernama Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragirihilir, Provinsi Riau.

Menelusuri perjalanan orang tua kami pada waktu itu, rasanya mustahil jika ingin mengikuti secara utuh. Bayangkan Ayah berangkat dari Pelabuhan Bajoe di Tanah Bone bersama penumpang yang lain. Dan harus berada di dalam perahu layar yang bobotnya kecil selama tiga bulan perjalanan.

Karena itu, ketika kami memutuskan untuk melakukan napak tilas, maka cukup bagi kami sekeluarga besar memulai perjalanan dari Jakarta, kemudian transit di Surabaya dan menuju Makassar.

Pada tanggal 26 November 2020, bersama 35 orang anggota keluarga besar dengan menggunakan Kapal PELNI KM Nggapulu, kami bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Surabaya. Dan, yang menarik, Direktur Utama PT PELNI Bapak Insan Purwarisya L. Tobing berkenan melepas keberangkatan kami sekeluarga.

Sejujurnya, perjalanan menggunakan kapal laut sempat membuat kami khawatir karena bagi keluarga kami, menempuh perjalanan selama empat hari tiga malam sudah pasti sangat membosankan.

Namun kami keliru. Ternyata di dalam KM Nggapulu terasa sangat istimewa ketika nakhoda kapal Kapten Labani mengajak kami tour melihat operasional kapal mulai dari cara kerja di anjungan kapal, ruang kontrol, ruang komunikasi bahkan ruang mesin dan dapur serta fasilitas lainnya. Dan yang paling istimewa, kami dilibatkan dalam simulasi peragaan penyelamatan penumpang dalam keadaan darurat.

Idrus Laena bersama keluarga besar memutuskan untuk melakukan napak tilas dengan memulai perjalanan dari Jakarta, kemudian transit di Surabaya dan menuju Makassar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close