Selasa, 12 Oktober 2010 – 08:36 WIB
Catherine Wilson saat ditemui di konperensi pers film Rintihan Kuntilanak Perawan di Setiabudi 21, Jakarta, Senin (11/10). FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS
CATHERINE Wilson tampil seksi bahkan beradegan panas dalam beberapa filmnya, termasuk dalam film terbarunya Rintihan Kuntilanak Perawan. Meski aksinya itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, wanita kelahiran Jakarta, 25 Februari 1981 itu tidak peduli. ”Masyarakat bebas berkomentar, apapun yang kita lakukan pasti ada pro dan kontranya,” katanya di Setiabudi Building, Jakarta Selatan, kemarin.
Honor disebut-sebut menjadi faktor utama yang membuatnya mengiyakan tampil seksi dalam film. Tetapi model keturunan Inggris-Arab itu membantahnya. Menurutnya, skenario menjadi pertimbangan utamanya menerima tawaran film. ”Aku punya batasan-batasan dan pesyaratan dalam menerima tawaran film. Salah satunya ya ceritanya harus menarik, bukan karena honor saja,” kilahnya.
Keket- begitu dia akrab disapa- mengaku tidak pernah takut didemo lantaran aksinya dalam film tersebut. Toh, kata dia, film-film yang dilakoninya selalu memalui proses penyensoran oleh lembaga resmi. ” Aku nggak takut sama sekali didemo. Lagian kalau ada demo, filmnya yang didemo bukan akunya. Selama ini sih film yang aku mainkan Alhamdulillah belum pernah didemo dan mudah-mudahan jangan sampai didemo,” tuturnya.
Meski begitu, dia tidak mau terjebak dalam film-film yang menampilkan keseksian. Pelantun Kekasihku itu berharap, dalam waktu dekat dia bisa mendapatkan peran dalam sebuah film religi. ”Dalam sinetron aku pernah tampil berjilbab, tapi di film belum. Makanya aku mau main film yang mengharuskan aku berjilbab, pasti menantang,” ucapnya.
(eos)