Cerita Gigolo Insaf dari Solo
jpnn.com - VICTOR (nama samaran), malam itu berdandan perlente. Tubuhnya tinggi tegap didukung dengan parfum khusus pria, menjadikannya semakin macho. Pantas tak sedikit kaum hawa yang merindukan dekapan hangat Viktor.
Ya, Victor adalah salah seorang kumbang malam kota Solo yang telah insaf. Meskipun itu tak mudah dilakoni. “Selamat malam mas, sorry nunggu lama. Kita ngobrol-nya di sana saja. Sebentar saya carikan dulu tempatnya,” kata Victor sambil melangkah menuju salah satu ruangan karaoke di kota Solo, Jawa Tengah.
Ruang berukuran sekitar 5x5 meter itu cukup nyaman. Dilengkapi sofa panjang nan empuk serta televisi layar datar big size tergantung di dinding. Seperangkat sound system tertata rapi di bawahnya. Untung saja sound system tersebut tidak sedang dinyalakan karena pasti suaranya menggelegar dan bisa mengganggu proses wawancara.
“Mau minum apa mas,?” tanya Victor.
“Yang seger-seger aja mas,” jawab Radar Solo (Grup Jawa Pos).
Sambil menunggu minuman datang, pria dengan penampilan modis itu mulai membeberkan awal mulanya menjadi kumbang malam.
“Dulunya saya cuma sering mengantar tamu atau turis dari luar kota yang ingin mencari hiburan di Solo. Dari situ saya kenal banyak orang. Termasuk cewek-cewek,” terangnya. (can/wa)