Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Cerita KH Ma'ruf Amin Perjuangkan Halal sampai ke Luar Negeri

Rabu, 06 Februari 2019 – 13:43 WIB
Cerita KH Ma'ruf Amin Perjuangkan Halal sampai ke Luar Negeri - JPNN.COM
KH Ma'ruf Amin saat peresmian Kedai Kopi Abah di Bandung, Jawa Barat. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menceritakan perjuangannya dalam mengampanyekan sertifikasi halal dan ekonomi syariah di Indonesia maupun luar negeri.

Ma'ruf mengatakan, merealisasikan dua pemahaman itu sangat sulit. "Halal itu lama kami perjuangkan. Ekonomi syariah lama, makanya saya dianggap Bapak Ekonomi Syariah," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Rabu (6/2).

Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini memperjuangkan halal sampai ke luar negeri. Bahkan, ada beberapa negara yang mengeluarkan undang-undang untuk memayungi produk halal. "Saya melalui MUI urusan halal lebih dari 20 tahun, memang kami harus sabar, namanya berjuang itu harus sabar," kata Ma'ruf.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menjelaskan, sertifikasi halal dulunya hanya dipandang sebagai formalitas. Namun, saat ini, sertifikasi halal di sejumlah negara sudah menjadi kewajiban, khususnya di Indonesia.

"Jadi sistem halal Indonesia sekarang jadi sistem halal dunia, di mana-mana. Saya pernah meresmikan di Taiwan. Terakhir rumah sakit kristen jadi rumah sakit halal," kata Ma'ruf.

Mantan Rais Aam PBNU ini mengatakan, dirinya juga pernah mengenalkan sertifikasi halal ke Korea. Saat itu, dirinya disambut dengan meriah. "Ada bendera merah putih besar-besar untuk urusan halal saja. Makanya kata orang DPR itu MUI luar biasa, tidak hanya menancapkan halal di Korea, tapi juga menancapkan merah putih di Korea," pungkasnya. (tan/jpnn)

Ma'ruf Amin menjelaskan, ini menjelaskan, sertifikasi halal dulunya hanya dipandang sebagai formalitas. Namun, saat ini, sertifikasi halal di sejumlah negara sudah menjadi kewajiban.

Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News