China Open 2019: Di Balik Kemenangan Daddies Ada Penderitaan Ahsan
jpnn.com, CHANGZHOU - Indonesia memastikan gelar ganda putra di China Open 2019, setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan alias Daddies lolos ke final.
Dalam laga semifinal di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Sabtu (21/9) malam WIB, Daddies memukul andalan tuan rumah, peringkat tiga dunia Li Jun Hui/Liu Yu Chen dengan straight game 22-20, 21-11.
Daddies akan ketemu sesama pasangan Indonesia di final, entah itu Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya atau Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang akan bertarung di semifinal sesaat lagi.
Pada pertarungan melawan Duet Tiang Listrik (julukan Li Jun Hui/Liu Yu Chen) di semifinal China Open 2019 tadi, kondisi Ahsan sebenarnya tidak prima. Kedua betisnya menderita cedera. Namun, hebatnya, menyadari kondisi tidak seratus persen, Ahsan dan Hendra menerapkan permainan taktis yang sangat efisien.
"Kuncinya tadi di game pertama, setelah menang di game pertama, di game kedua kami jadi lebih tenang. Kondisi kaki saya masih sama (belum fit), tadi enggak banyak reli dan memang sengaja sebisa mungkin tidak banyak bergerak. Memang kami sengaja ubah strategi karena pergerakannya terbatas," kata Ahsan seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
Hendra menambahkan, di game pertama mereka sempat mendapat masalah, soal angin. "Memang lapangannya ada angin, tadi di game pertama kami 'kalah angin'. Kami kaget juga bisa menang dua game langsung, dan game keduanya cukup mudah, mungkin mereka lagi enggak enak mainnya," kata Hendra.
"Untuk final besok, kami berharap yang terbaik saja, kami senang bisa terjadi all Indonesian final di China Open 2019," pungkas Hendra. (bi/jpnn)