Ck..Ck...Ck... Banyak Banget Beras Bulog Diselewengkan
jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri tengah mendalami kasus mafia beras bersubsidi yang melibatkan Kepala Bulog Divisi Regional Jakarta dan Banten Agus Dwi Indirato. Dalam proses penyidikan, Bareskrim menemukan indikasi penyimpangan beras berjumlah besar.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan, titik penyelewengan tidak hanya di gudang Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur dan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ada titik distribusi lain untuk menyalurkan beras milik pemerintah yang harusnya untuk cadangan.
"Di gudang Cipinang dan Kelapa Gading itu adalah satu titik. Kemudian kami dari pendalaman menemukan informasi ada 41 titik lainnya," kata Agung di kantor sementara Bareskrim Polri di kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Rabu (19/10).
Ke-41 titik kebocoran distribusi beras bersubsidi diduga karena adanya penyalahgunaan wewenang dari oknum Bulog. Namun, Agung menutup rapat nama-nama oknum Bulog yang diduga terlibat karena masih dalam proses penyidikan.
"Ini sedang kami dalami. Kemarin kami sudah periksa beberapa titik. Kami menemukan beberapa hal yang masih juga dalami. Tapi masih ada potensi penyimpangan dari titik-titik yang lain," kata Agung.
Lebih lanjut Agung mengatakan, kebocoran beras bersubsidi saat ini masih ditemukan di daerah DKI Jakarta dan Banten. Meski begitu, dia menduga, tidak menutup kemungkinan ada kebocoran beras bersubsidi di luar DKI dan Banten.
"Kan yang mendapat izinnya food station-nya. Sedangkan food station-nya ada di DKI. Ini yang hal yang bisa dijadikan bahan untuk melihat di tempat yang lain," kata Agung.
Sebelumnya, Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus pengoplosan beras di gudang T2 Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (3/10) lalu. Gudang tersebut dimiliki oleh PT DSU yang tidak memiliki izin resmi sebagai distributor penerima beras bersubsidi dari pemerintah.(mg4/jpnn)