Corona Memang Mengerikan, 20 Juta Warga Amerika Mendadak Kehilangan Pekerjaan
jpnn.com, WASHINGTON - Perusahaan-perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS) memangkas sekitar 20,2 juta pekerjaan pada April seiring merosotnya ekonomi akibat wabah virus corona di negara tersebut.
Daftar penerima upah di industri-industri penyedia jasa berkurang hingga 16.007.000, sedangkan produsen barang memangkas 4.229.000 pekerjaan.
Perusahaan-perusahaan besar memberhentikan 8.963.000 pekerja, perusahaan-perusahaan menengah 5.269.000 pekerja, dan perusahaan-perusahaan kecil 6.005.000 pekerja, tunjuk laporan itu.
"Jumlah lapangan kerja yang hilang pada skala ini belum pernah terjadi sebelumnya. Total lapangan kerja yang hilang selama bulan April saja lebih dari dua kali lipat total lapangan kerja yang hilang selama Resesi Besar," kata Ahu Yildirmaz, salah satu pimpinan Lembaga Riset ADP, dalam sebuah pernyataan.
"Di samping itu, penting untuk diperhatikan bahwa laporan ini didasarkan pada total catatan daftar upah untuk para pegawai yang aktif di daftar penerima gaji sebuah perusahaan sampai dengan 12 April," katanya. Dia menambahkan bahwa laporan tersebut tidak mencerminkan dampak penuh COVID-19 terhadap keseluruhan lapangan kerja.
Para ekonom di Federal Reserve Bank of Chicago pada Selasa (5/5) menyampaikan bahwa tingkat pengangguran yang sesungguhnya bisa naik antara 25,1 persen dan 34,6 persen pada April, mengutip kebijakan baru untuk pasar tenaga kerja yang disesuaikan dengan krisis COVID-19 masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Wakil Gubernur Federal Reserve (The Fed) Richard Clarida pada Selasa juga mengatakan bahwa tingkat pengangguran bisa melonjak hingga ke level terburuk sejak tahun 1940-an karena perekonomian sedang menuju kontraksi tajam di kuartal kedua akibat pandemi.
"Kita tengah menghadapi kontraksi aktivitas dan lonjakan pengangguran terburuk sepanjang hidup kita," kata Clarida dalam wawancaranya dengan jaringan televisi AS CNBC. (xinhua/ant/dil/jpnn)