Cuaca Ekstrim, Maskapai Tak Sediakan Ganti Rugi
jpnn.com - JAKARTA -- Beberapa moda transportasi melakukan berbagai upaya keselamatan dan keamanan di tengah cuaca ekstrim yang diperkirakan masih akan terjadi sampai akhir Januari 2014.
Untuk penerbangan, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Muratmodjo menuturkan, pihaknya akan melakukan toleransi dan dispensasi, dengan memberlakukan penundaan keberangkatan atau pendaratan.
"Penundaan karena alasan cuaca harus dilakukan untuk keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Djoko di Jakarta, Sabtu (18/1).
Namun dalam hal ini, Djoko menegaskan bahwa penumpang tidak akan menerima konpensasi atau pergantian uang ganti dari keterlambatan (delay) tersebut.
Hal itu berdasar pada Peraturan Menteri (PM) No 77/2011 yang mengatur kompensasi penundaan penerbangan atau delay. "Maka apabila terjadi delay karena cuaca dan teknis operasional, maskapai tidak wajib memberikan konpensasi kepada penumpang," terang dia.
Terkait musibah banjir, lanjut Djoko, sudah ditandatangani surat kepada airline untuk antisipasi banjir di beberapa kota. Bahwa tiket yang penumpang sudah beli agar tidak hangus. Dengan kata lain, penumpang bisa tetap ikut penerbangan berikutnya atau tetap berlaku untuk penerbangan keesokan harinya. Seperti yang terjadi Rabu (15/1) lalu di Manado dan Makassar.
Pada kasus banjir di Manado, berdasarkan data yang diterima Dit Angkutan Udara terdapat 40 penumpang Garuda, 100 penumpang Grup Lion (Lion, Batik, dan Wings), 60 Sriwijaya Air, dan tiga penumpang Ekspres Air yang mengalami delay. Namun semuanya dapat terangkut. (chi/jpnn)