Cucu Bung Karno Bersedia jadi Pendamping Dedi di Pilgub Jabar
jpnn.com, JAKARTA - Nama bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan mendampingi Dedi Mulyadi di arena Pilgub Jabar, masih ramai jadi obrolan. Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengaku mendapat 'bocoran' dari tim DPP PDI Perjuangan.
Namun memang belum menjadi sebuah keputusan. "Saya memperoleh informasi, ada wakilnya dari PDIP dan tentu kami dari DPP Partai Golkar akan mengikuti kesepakatan itu. Hasilnya, akan diserahkan kepada DPP masing-masing," kata Idrus seperti dikutip dari Pasundan Ekspress.
Menurut Idrus, DPP Partai Golkar masih menunggu laporan dari Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Sementara itu, DPP PDIP pun juga menunggu laporan dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat TB Hasanudin. "Nanti ada laporan, kami terus berkomunikasi lebih lanjut terkait ini," katanya.
Terpisah, Pasundan Ekspress juga mendapat sinyal dari anggota DPR RI dari Komisi X, Puti Guntur Soekarno, bahwa dia siap untuk berpasangan dengan Dedi Mulyadi. Pengamalan ajaran Pancasila yang tengah masif digaungkan di Purwakarta menjadi alasan cucu Proklamator RI, Soekarno tersebut untuk mau dipasangkan dengan Bupati Purwakarta itu.
"Saya melihat langsung Purwakarta sudah menjunjung tinggi nilai Pancasila, budaya dan kebangsaan. Kultur gotong royong sudah terbentuk, inilah platform yang kami harapkan bisa diterapkan di Jawa Barat," ujar Puti.
Meski mengaku terus berusaha dengan baik dalam menjalin konsolidasi baik internal maupun eksternal partai, Puti yang sudah mendaftarkan diri di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk ikut bertarung dalam Pilgub Jabar 2018 itu pun mengatakan dirinya akan taat terhadap apapun keputusan pimpinan partainya.
"Saya sudah mendaftar dari awal, jadi saya terus berusaha dengan baik. Tetapi, keputusan tetap berada di tangan DPP PDI Perjuangan" pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, terdapat tiga kader internal PDI Perjuangan yang sudah mendaftarkan diri. Mereka adalah Sekjend DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana, Bupati Majalengka Sutrisno dan Puti Guntur Soekarno. (mas/epl)