Curigai Pemecatan untuk Hadang Nusron Jadi Pimpinan DPR
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid mencium adanya agenda tersembunyi di balik pemecatannya sebagai kader di partai yang kini dipimpin Aburizal Bakrie itu. Nusron curiga pemecatan itu bukan karena semata-mata mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di pemilu presiden, tetapi juga untuk menghadanynya menjadi pimpinan DPR RI dari Partai Golkar.
Nusron mengungkapkan, Golkar dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar November tahun lalu menyepakati bahwa calon legislatif dari partai beringin yang meraih suara tertinggi di pemilu berhak diusung menjadi pimpinan DPR. Sedangkan Nusron yang menjadi caleg Golkar dari daerah pemilihan Jawa Tengah II mendapat suara murni 234.021. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di antara caleg-caleg Golkar lain.
Mengacu pada hasil rapimnas itu pula maka peluang Nusron menjadi Wakil Ketua DPR sangat terbuka lebar. “Itu hasil Rapimnas V Nopember 2013," katanya di Jakarta, Selasa (1/7).
Meski demikian Nusron tak mau terlalu berspekulasi soal itu. Sebab, kata Ketua Umum GP Anshor itu, persoalan di Golkar memang kompleks dan bukan hanya karena soal perbedaan dalam arah dukungan ke calon presiden.
"Tapi yang paling pokok adalah bahwa internal Golkar sedang tidak sehat. Tidak ada suasana demokratis, karena yang ada adalah suasana penekanan dan oligarki," ujarnya.
Pengakuan Nusron itu juga diperkuat pernyataan politisi Golkar lainnya, Poempida Hidayatullah. Seperti halnya Nusron, Poempida juga dipecat karena mendukung pasangan Jokowi-JK, sementara dukungan resmi Golkar adalah ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Poempida menambahkan, dirinya bersama Nusron dan Agus Gumiwang Kartasasmita memang rajin ke bawah untuk menggalang suara bagi Jokowi-JK. Nusron, kata Poempida, melakukan penggalangan suara di basis-basis santri di Jawa Timur. Sedangkan Agus Gumiwang menggalang suara di Jawa Barat dan Banten.
“Gerakannya memang bagus. Inilah kemudian mengapa kami dianggap harus ditiadakan keberadaannya,” pungkasnya.(ara/jpnn)