Daesung Terseret Kasus Prostitusi, Fans BIGBANG Tak Peduli
jpnn.com - Skandal bisnis prostitusi dan peredaran obat-obatan terlarang di gedung milik Daesung BIGBANG masih abu-abu. Kemarin, Minggu (28/7), Kepolisian Distrik Gangnam dan Seoul menyatakan bahwa gedung tersebut ''bersih''. Pada awal tahun, pihak kepolisian melakukan investigasi internal di gedung di kawasan Nonhyeon, Gangnam, itu.
''Kami mendapat laporan bahwa ada transaksi ilegal obat-obatan yang dibawa dari luar negeri,'' kata sumber kepolisian, sebagaimana dikutip dari No Cut News. Investigasi pun dilakukan. Namun, hasilnya nihil. Tidak ada aktivitas yang mencurigakan. ''Kami mengakhiri penyelidikan tanpa sesuatu yang luar biasa,'' imbuhnya.
Hal itu kontras dengan pemberitaan akhir pekan lalu. Jumat (26/7), Channel A mengungkapkan, lima lantai di gedung milik Daesung tersebut digunakan untuk bisnis hiburan ilegal. Tidak sesuai dengan izin bangunan. Sehari setelahnya, mereka melaporkan bahwa beberapa usaha di sana mendadak tutup.
BACA JUGA: Jadi Tersangka Prostitusi, Seungri Dituntut Mundur dari BIGBANG
Sementara itu, Daesung mengaku tidak mengetahui bisnis ilegal di sana. Pria yang tengah menjalani wajib militer tersebut menuturkan, pemilik usaha ilegal di gedungnya akan dilaporkan untuk diproses secara hukum. ''Aku akan melakukan yang terbaik sebagai pemilik gedung,'' tegasnya dalam pernyataan resmi.
Daesung membeli gedung itu pada 2017 senilai KRW 31 miliar (Rp 366,6 miliar). Dia mengatakan, ketika itu, sejumlah usaha telah beroperasi.
Di sisi lain, pemberitaan buruk yang tengah menerpa YG Entertainment tak memengaruhi apresiasi fans buat artisnya. Klip video Bang Bang Bang milik BIGBANG sukses menembus 400 juta view di YouTube kemarin. (Soompi/fam/c18/jan)