Dahlan Iskan : Indonesia Harus Bisa Ciptakan Pahlawan Masa Kini
jpnn.com - SURABAYA - Fenomena remaja yang lebih hapal dan mengidolakan nama-nama artis luar negeri dibanding pahlawan nasional menjadi perbincangan hangat dalam debat konvensi calon presiden Partai Demokrat yang berlangsung di Grand City, Surabaya Kamis (13/2) malam. Lantas bagaimana cara para kandidat konvensi Partai Demokrat ini bisa membangkitkan rasa kebangsaan di kalangan remaja?
Salah satu peserta debat konvensi, Dahlan Iskan mengatakan, setiap era memang memiliki kisah sendiri. Dahlan pun tak menyalahkan fenomena itu. Dia pun punya penilaian lain terhadap fenomena itu.
"Idola itu enggak hanya di bidang tertentu saja dan masing-masing kelompok atau zaman pasti punya idolanya masing-masing," ucap Dahlan.
Namun, kata Dahlan, Indonesia ke depan harus mampu menelurkan tokoh-tokoh idola baru yang tidak melulu harus berjuang mati-matian untuk bangsa. Namun, katanya, tokoh idola itu adalah mereka yang berprestasi dan dijadikan panutan.
"Membuat sebanyak mungkin idola itu semakin baik. Tidak harus pahlawan tahun berapa. Jadi enggak perlu harus berjuang seperti pahlawan dulu, sebaiknya diciptakan pahlawan-pahlawan baru di berbagai bidang yang berprestasi," papar mantan Dirut PLN ini.
Dahlan lantas mengomentari kurikulum pendidikan tahun 2013 yang menurutnya sudah bagus diterapkan di berbagai sekolah. Untuk itu, tak salah bila para remaja saat itu mengidolakan siapapun yang menurut mereka layak dijadikan contoh.
"Kurikulum di tahun 2013 sudah bagus, sudah mengajarkan estetika, logika melalui pelajaran, maka mengidolakan siapapun yang berprestasi akan bagus sekali," tutupnya. (chi/jpnn)