Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dan Mantra itu pun Bersemayam di Gunung Sepuh

Sabtu, 25 Februari 2017 – 15:15 WIB
Dan Mantra itu pun Bersemayam di Gunung Sepuh - JPNN.COM
Matahari terbit di puncak Gunung Sepuh, Bandung Selatan, Jumat, 24 Februari 2017. Dipotret dari Bukit Cinta, Setu Patengan. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Berkat penelitiannya juga, pemerintah kolonial Hindia Belanda membangun pabrik belerang Zwavel Ontgining-Kawah Putih. 

Tentang Junghuhn dan penelitiannya, diulas cukup baik dalam buku Pameran Memperingati 200 Tahun Peneliti Pulau Jawa Frans Wilhelm Junghuhn (1809-1864): Meneliti, Mengukur, Berselisih karya Gerhard Aust yang diterbitkan Goethe Institut Jakarta. 

Pada zaman Jepang (1942-1945), usaha pabrik belerang di puncak Gunung Patuha itu dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey dalam penguasaan militer Jepang. 

Goa peninggalan bekas pertambangan belerang itu masih ada. Hanya saja, kini sudah dipalang pakai kayu. Jangankan masuk, berdiri lama-lama di depan goa itu saja dilarang. Katanya, berbahaya buat kesehatan. 

Dulu, belerang yang ditambang dari tempat ini diangkut menggunakan kereta. Belanda membangun rel kereta dari Kawah Putih hingga Ciwidey. Kini, meski terputus-putus, rel itu pun masih ada. Melintang di hutan, tepi jalan dan perkampungan.

"Untuk wisata, ada rencana menghidupkan kembali jalur kereta itu," kata Lies Bahunta, Head Ecotourism & Agribusiness Bureau, Perhutani se-Jawa, dalam sebuah perbincangan santai dengan JPNN.com

***

Berada di ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C, akses ke puncak Gunung Patuha, Kecamatan Ciwidey, Bandung Selatan tak lah rumit.

ORANG-ORANG

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close