Dana Bantuan Parpol Naik, Mbak Tsamara Lontarkan Kritik
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany bereaksi atas keputusan pemerintah menaikkan dana bantuan untuk partai politik. Menurutnya, kenaikan dana bantuan parpol yang mencapai hampir 10 kali lipat menjadi Rp 1.000 per suara itu harus diimbangi kinerja legislator di parlemen.
Tsamara mengatakan, parpol yang memiliki kader di DPR harus lebih mendengarkan aspirasi masyarakat. Artinya, para wakil rakyat juga harus lebih peka terhadap keinginan masyarakat.
Mahasiswi di Universitas Paramadina itu lantas mengkritik keberadaan Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK). Menurutnya, pansus bentukan DPR itu sama sekali tak mencerminkan aspirasi masyarakat.
"Partai politik di DPR kini dibiayai oleh masyarakat. Mereka wajib mendengarkan aspirasi mayoritas masyarakat Indonesia yang tidak ingin pansus angket KPK dilanjutkan," ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (31/8).
Menurut Tsamara, aspirasi masyarakat Indonesia ini bisa dilihat dari survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 14-20 Mei 2017 yang menunjukkan 64,4 persen responden sangat memercayai KPK. Sebaliknya, hanya 6,1 persen rakyat Indonesia yang percaya kepada DPR.
"Jangan lagi bertentangan dengan kehendak rakyat. Justru partai politik harus semakin getol mendorong anggota-anggotanya di DPR untuk bekerja lebih keras lagi, memulihkan kepercayaan publik pada DPR," kata Tsamara.
Meski begitu, Tsamara mengaku mendukung langkah pemerintah menaikkan dana bantuan untuk parpol menjadi Rp 1.000 per suara. Namun, dia juga mewanti-wanti agar penggunaan dana bantuan itu juga diaudit.
"Kami setuju dengan apa yang diusulkan oleh KPK bahwa kenaikan dana partai politik harus juga diimbangi oleh audit, karena ini kan menyangkut uang rakyat," tegasnya.(ika/JPC)