Dana Haji Jadi Polemik, Jokowi Bisa Kantongi Keuntungan Politik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai Presiden Joko Widodo justru bisa mengantongi benefit politik dari polemik tentang penggunaan dana haji untuk infrastruktur. Meski Jokowi -panggilan Joko Widodo- memanen kritik, namun dana haji justru bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan jemaah haji Indonesia.
"Saya kira jalan tengah terbaik itu menerima kritikan, tapi tetap memanfaatkan dana haji di sisi lain. Itu paling bijak dan saya yakin sangat menguntungkan Jokowi jelang Pilpres 2019," ujar Ujang kepada JPNN, Rabu (2/8).
Menurut Ujang, pemerintah bisa memanfaatkan dana haji untuk membangun apartemen di Arab Saudi guna para tamu Allah asal Indonesia. Sebab, saat ini penginapan jemaah asal Indonesia sangat jauh dari Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi di Madinah.
Selain itu, dana haji juga bisa dimanfaatkan untuk membangun hotel atau rumah sakit yang saat ini sangat dibutuhkan jemaah. Dia meyakini hal itu akan sangat bermanfaat.
"Itu kan sangat bermanfaat. Karena Indonesia belum sanggup membangun hotel, apartemen, asrama baik itu di dekat Masjidilharam dan Madinah," sambung Ujang.
Direktur Eksekutif Indonesia Politikan Review (IPR) itu merasa optimistis jika dana haji diinvestasikan ke infrastruktur yang dibutuhkan jemaah, maka hal itu akan mengubur rumor yang belakangan sangat kencang menyerang Jokowi. Apalagi sekarang antre calon jemaah haji mencapai 15 tahun.
“Bayangkan kalau dana itu diinvestasikan dengan baik, maka ke depan saya yakin jemaah usai berangkat haji bisa menerima pengembalian dana yang selama ini mereka investasikan," pungkas Ujang.(gir/jpnn)