Dana Tak Cair, 11 Sekolah Ngutang
jpnn.com - SURABAYA - Nasib sebelah sekolah dasar negeri (SDN) di Surabaya terkatung-katung. Jangankan membuat laporan surat pertanggungjawaban (SPj), menerima dana bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan IV saja, mereka belum. Padahal, akhir tahun sudah tinggal menghitung hari. Jika tak kunjung cair, dana BOS triwulan IV terancam hangus.
Tiga di antara sekolah yang belum mendapatkan BOS itu adalah adalah SDN Simomulyo I, SDN Airlangga I, dan SDN Kertajaya I. Kemarin (28/12) mereka mengadu ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
"Kami sudah menanyakan hal ini berkali-kali. Ini yang keempat," ujar Agnes Warsiati, kepala SDN Airlangga I. Adapun pencairan dana BOS triwulan I, II, dan III diterima sekolah tepat waktu.
Hal yang sama dialami SDN Kertajaya I. Kepala SDN Kertajaya I Subandi menjelaskan, ada 1.044 siswa yang seharusnya menerima dana BOS triwulan IV. "Sampai sekarang belum ada tanda-tanda cair," katanya. Subandi menyatakan sudah berkonsultasi langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim. Namun, pihaknya menerima sambutan kurang baik.
"Itu sistem, Pak. Nggak bisa cair," kata Subandi menirukan jawaban staf Dikbud Jatim. "Padahal, kami minta solusi, tapi malah dibentak-bentak," tambahnya. Subandi menerangkan, keterlambatan pencairan dana BOS triwulan IV tersebut berkaitan dengan data pokok pendidikan (dapodik). Dalam dapodik, jumlah siswa SDN Kertajaya I tertulis nol siswa.
Kepala SDN Simomulyo I Sri Yuniarti menambahkan, terdapat 958 siswa yang menempuh pendidikan. Total dana BOS triwulan IV yang belum diterima sekolahnya Rp 191.600.000. "Ya, mau bagaimana lagi? Kami juga harus utang dulu di koperasi. Itu untuk menutupi kebutuhan yang kurang," jelasnya.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan menerangkan, dana BOS dicairkan langsung dari Dikbud Jatim ke rekening sekolah. "Kami hanya bertugas memantau," katanya. (bri/c9/ai/mas)