Dana tak Jelas, Bawaslu Riau Ancam Mogok
jpnn.com - JAKARTA - Melihat hasil pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Riau 2013 yang dilakukan 163 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Riau, besar kemungkinan Pilkada berlangsung dua putaran, karena tidak ada satu pasangan calon pun yang meraih suara lebih dari 30 persen.
Namun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Riau mengancam mogok dan berencana tidak akan menginstruksikan Panwaslu kabupaten/kota, Panwascam dan panitia pengawas lapangan untuk mengawasi Pilkada Riau bila berlangsung dua putaran hasil pleno KPU Riau, Minggu, 15 September mendatang.
Anggota Bawaslu Riau Divisi Organisasi dan SDM, Rusidi Rusdan mengatakan, hal tersebut berdasarkan diskusi Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi Riau di Kantor Bawaslu Riau Jalan Sultan Syarif Kasim No 119, Pekanbaru.
‘’Kalau seandainya hasil rekapitulasi perolehan suara oleh pleno KPU Riau nanti menetapkan Pilkada Riau 2013 harus dua putaran, maka Bawaslu Provinsi Riau berencana tidak bersedia lagi mengistruksikan Panwaslu kabupaten/kota se-Riau sampai ke PPL untuk melakukan pengawasan,’’ kata Rusidi dilaansir Riau Pos (Grup JPNN), Jumat (13/9).
Ditegaskan Rudi, rencana mogok mengawasi jalannya Pilkada Riau putaran kedua itu dilatarbelakangi oleh ketersediaan anggaran untuk Bawaslu dalam APBD Riau yang tidak ada kejelasan.
‘’Ini karena dana pengawasan yang tidak jelas. Kami melihat tidak ada kejelasan dana pengawasan Pilgubri di APBDP Provinsi Riau 2013 ini,’’ tegasnya.(rul//kun//mar/fat/jpnn)