Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Daniel Mananta Hapus Akun Path, Ini Alasannya

Rabu, 22 April 2015 – 06:25 WIB
Daniel Mananta Hapus Akun Path, Ini Alasannya - JPNN.COM
Gaya Daniel Mananta saat menghadiri acara di Senayan City, Jakarta, Selasa (21/4). Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

jpnn.com - DANIEL Mananta tidak mau menjadi 'korban' situasi perkotaan yang seringkali tidak mendukung. Salah satunya kemacetan. Alih-alih stres atau marah, saat terjebak kemacetan, Daniel berusaha membuatnya jadi produktif.

Caranya, presenter dan entrepreneur itu mendengarkan audio book tentang topik pengembangan diri seperti bagaimana menjadi leader yang baik.
 
"Atau dengerin audio book buat belajar bahasa Jerman," kata owner clothing line Damn! I Love Indonesia itu saat ditemui di atrium Senayan City kemarin (21/4).
 
Di lain waktu, saat joging setiap pagi, pria 33 tahun tersebut melakukannya sambil memikirkan hal-hal lain. "Joging 30 menit, pikiran ke mana-mana. Mikirin bisnis atau apa daripada bengong," katanya.
 
Satu hal lagi, kehidupan kaum urban tidak bisa dilepaskan dari gadget. Pemandangan yang sering dijumpai sekarang, meski berkumpul, setiap orang sibuk dengan gadget mereka sendiri-sendiri. Namun, Daniel tidak ingin seperti itu.

"Ketika bertemu orang, quality time, saya taruh HP kebalik supaya nggak ter-distract. Saya fokus dengan siapa yang saya ajak bicara," ucap Daniel yang menyempatkan nonton bareng orang tua di akhir pekan.
 
Dia akan sangat menghargai jika lawan bicaranya juga melakukan hal serupa. Bukan hanya itu, sudah setahun ini Daniel menghapus akun Path dari gadgetnya. Sebab, terlalu sering menengok akun Path untuk update membuatnya jadi tidak produktif.

"Saya jadi kebanyakan kepo. Setelah dihapus, waktu saya nggak banyak terbuang," ucapnya.
 
Meski begitu, penggemar kopi tersebut tetap aktif di media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook yang dirasa bisa menunjang bisnis dan karir. (nor/c15/jan)

DANIEL Mananta tidak mau menjadi 'korban' situasi perkotaan yang seringkali tidak mendukung. Salah satunya kemacetan. Alih-alih stres atau

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News