Dari 9 Juta Kematian Balita di Indonesia, 2 Juta Akibat Pneumonia
jpnn.com, JAKARTA - Ini warning bagi para orang tua. Jangan berpikir bayi yang tidur pulas tanda sehat walafiat. Sedangkan bayi yang menangis saat tidur tidak sehat. Sebab, di saat bayi tertidur pulas bisa suka lupa napas sehingga terjadi kematian mendadak.
Data Kementerian Kesehatan pada 2009 menyebutkan dari 9 juta kematian balita di Indonesia, 2 juta meninggal akibat pneumonia.
Setiap menitnya, empat balita/bayi meninggal. Dari lima kematian tersebut satu di antaranya disebabkan Pneumonia, kemudian disusul oleh diare.
Selain Pnemonia, penyebab kematian bayi di Indonesia pada bayi usia 0-28 hari adalah Premature dan Infeksi.
Itu sebabnya, Pneumonia disebut sebagai Forgetten killer (pembunuh yang terlupakan). Dari data WHO tahun 2015, sekitar 5,9 juta kematian balita. Sekitar 15 persennya setiap tahun diakibat Pneumonia.
"Indonesia termasuk 10 besar, setidaknya ada 2-3 anak meninggal/jam karena Pneumonia. Penyebab Pneumonia adalah bakteri streptococcus Pnemokokus atau bakteri Haemophilius dengan gejala sesak nafas dan batuk. Karena itu untuk meningkatkan keselamatan pasien terutama balita, perlu ada perbaikan fasilitas rumah sakit," kata Ketum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes di Jakarta, Sabtu (5/8).
Mengingat keterbatasan anggaran pemerintah, lanjutnya, peran swasta sangat dibutuhkan dalam melengkapi fasilitas rumah sakit.
Salah satu contoh pengadaan matras untuk menekan jumlah kematian bayi yang baru lahir karena Pneumonia.