Debat Terakhir Pilgub Jatim Wajib Boso Jowoan
jpnn.com, SURABAYA - Tahapan Pilgub Jatim 2018 memasuki hari terakhir masa kampanye, Sabtu (23/6). Sebagai penutup, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim menggelar debat kandidat sesi terakhir malam nanti.
Debat tersebut dipastikan bakal dihadiri dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Acara tersebut diprediksi berlangsung meriah. Sebab, ada sejumlah konsep baru yang bakal diusung dalam debat.
Hal itu terungkap dari hasil rapat koordinasi persiapan debat di kantor KPU Jatim, Jumat (22/6). Agenda tersebut diikuti seluruh penyelenggara pilgub serta perwakilan dua pasangan calon.
Salah satu yang paling gres adalah boso jowoan alias bahasa Jawa. Sesi itu bakal dilangsungkan pada tahap akhir debat. Teknisnya, para kandidat diberi pertanyaan oleh panelis dan diwajibkan menjawabnya dalam bahasa Jawa Timur-an.
Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menyebutkan, konsep itu adalah bagian dari kreasi baru yang ingin ditampilkan pada debat pemungkas. ”Sesi ini merupakan perwujudan dari kearifan lokal yang ingin kami tampilkan dalam debat,” katanya setelah rakor kemarin.
Selain itu, KPU bakal menyiapkan satu sesi khusus bagi para kandidat untuk menjawab pertanyaan masyarakat. Sebelumnya, KPU Jatim memberikan kesempatan kepada publik untuk mengirimkan pertanyaan melalui video. Nanti pertanyaan yang ditampilkan ditentukan oleh para panelis.
Dalam debat pemungkas, KPU juga menyiapkan segmen khusus bagi para kontestan pilgub untuk debat secara terbuka. ”Dengan begitu, suasana debat bisa lebih hidup. Tapi, tentu kita sudah siapkan batasan-batasan agar tetap berlangsung lancar dan tertib,” katanya. Dalam sesi debat kandidat kontestan pilgub terakhir malam nanti, tema yang ditetapkan KPU Jatim adalah soal tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik. (ris/c7/oni)