Deborah Dewi, Analis Tulisan Tangan Teroris hingga Calon Gubernur
Impikan Pendidikan Formal Grafologi di IndonesiaMinggu, 09 September 2012 – 07:27 WIB
Analisis itu memang cukup mengagetkan. "Saya sudah lihat, analisis, dan itu ada dua tulisan," kata lulusan S-1 Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, Bandung, tersebut. Namun, perempuan 31 tahun itu menegaskan, analisis dilakukan terhadap bentuk tulisan, bukan isi.
Dicontohkan, setelah menganalisis surat Farhan tersebut, dia memperkirakan penulis pertama memiliki masa kecil yang tidak bahagia dan berkarakter berani mengambil risiko. Sementara itu, kondisi kejiwaan penulis kedua relatif lebih stabil.
Bukan kali ini saja Debo menganalisis tulisan tangan dari seseorang yang berkaitan dengan tindak kriminal. Sebelumnya, dia pernah mengulas tulisan tangan Afriyani Susanti, pengemudi Xenia maut yang mengakibatkan sembilan orang tewas. Lewat akun Twitter-nya, @deborahdewi, Debo bahkan sempat share tentang ulasannya dalam 19 tweet ber-hashtag #Afriyani.