Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dee Sibuk Rancang Hexalogi Supernova

Senin, 06 Oktober 2008 – 10:48 WIB
Dee Sibuk Rancang Hexalogi Supernova - JPNN.COM
Dewi Lestari.
JAKARTA — Ada satu konsep yang selama ini dipendam oleh penyanyi sekaligus penulis Dewi Lestari. Personel grup vokal Rida Sita Dewi tersebut mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat dia akan segera melanjutkan sekuel terbarunya dari tiga rangkaian novelnya yang berjudul Supernova, Akar, dan Petir.

’’Banyak yang mengira itu adalah tetralogi sejatinya saya masih menyisakan tiga knsep lagi untuk dibentuk artinya nanti akan ada hexalogi,’’ jelas mantan istri Marcell tersebut ketika ditemui di sentra bisnis Kuningan, Jakarta.

Hal itu, terang dia, untuk membantah kesimpulan tentang karyanya yang booming di tahun 2001-2005 sebagai tetralogi merupakan salah besar. Karena sejatinya dia merancang konsep besar untuk Supernova yang masih menyisakan tiga seri novel lagi. ’’Saya suka enam karena itu bermakna hexagonal yang adalah kesempurnaan. Maka saya pilih untuk menggenapkan supernova menjadi enam seri,’’ terang dia.

Supernova sendiri pernah masuk nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar QB World Books. Bersaing bersama para sastrawan kenamaan seperti Goenawan Muhammad, Danarto lewat karya Setangkai Melati di Sayap Jibril, Dorothea Rosa Herliany karya Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri karya Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti karya Sampah Bulan Desember. Tampaknya, sukses itu yang sedikit banyak menginspirasi Dee untuk menuntaskan cerita dalam tiga buku tersebut yang masih terserak.

’’Inspirasinya banyak dari kehidupan sehari-hari dan rencananya saya akan mengeksplorasi ide dengan konsep yang lebih fresh dibanding buku-buku sebelumnya,’’ papar dia.

Sukses dengan novel Supernova: Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh, bagian pertama Supernova edisi kedua  berjudul Akar sudah lepas ke pasaran pada 16 Oktober 2002 di 20 kota utama Indonesia. Namun, novel kedua mendapat protes keras dari kalangan umat Hindu karena dianggap melecehkan lambang keagamaan Hindu. Bagaimana dia menanggapi pengalaman buruk tersebut? Dee mengaku samasekali tidak trauma karena menurutnya itu adalah bagian dari dinamika dunia menulis. ’’Itu adalah tantangan yang harus dihadapi. Apa jadinya hidup tanpa tantangan,’’ cetusnya lantas tersenyum.

Saat ini, Dee memang tengah menawarkan konsep baru lewat karyanya yang berjudul Recto Verso. Karya tersebut merupakan kumpulan sebelas cerita pendek dalam bentuk buku dan sebelas lagu dalam sebuah CD. Dua karya yang dijual terpisah itu dirancang memiliki judul, tema, dan konsep sama dan saling melengkapi. Namun dia mengaku masih belum berencana untuk menggunakan konsep itu pada sekuel lanjutan Supernova. ’’Sementara ini belum, entah nanti. Yang pasti saya janji Supernova akan tetap tampil prima,’’ jelas dia. (zul)

JAKARTA — Ada satu konsep yang selama ini dipendam oleh penyanyi sekaligus penulis Dewi Lestari. Personel grup vokal Rida Sita Dewi tersebut

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close