Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Delapan Fakta soal Rusuh Napi Teroris di Rutan Mako Brimob

Kamis, 10 Mei 2018 – 20:46 WIB
Delapan Fakta soal Rusuh Napi Teroris di Rutan Mako Brimob - JPNN.COM
Pengamanan di sekitar Mako Brimob, Depok, Jabar, Rabu (9/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

Menurut Kepala Korps Brimob Polri Irjen Rudy Sufahriadi, bom itu sudah diledakkan. Kini seluruh rutan di Mako Brimob juga sudah steril dari bom.

4. Menyerah tanpa syarat
Sebanyak 155 narapidana teroris yang sempat memberontak akhirnya menyerah kepada kepolisian. Semuanya menyerah meski permintaan mereka tak dipenuhi.

Menurut Menkopolhukam Wiranto, semua teroris itu menyerah setelah ada ultimatum dari aparat. Bahkan, anggota Polri sempat melakukan penyerbuan terhadap sepuluh teroris yang membangkang hingga menyerah satu per satu.

5. Narapidana memberontak ketika Kapolri di luar negeri.
Aksi pemberontakan yang dilakukan 155 narapidana teroris itu terjadi ketika Kapolri Jenderal Tito Karnavian sedang melakukan kunjungan kerja di Yordania. Di negara kerajaan di Timur Tengah itu, Tito menyampaikan cara memberantas terorisme kepada 53 negara peserta pertemuan.

6. Napi terorisme di Mako Brimob langsung dipindahkan ke Nusakambangan
Setelah menyerah tanpa syarat kepada aparat, sebanyak 145 narapidana langsung dipindahkan ke dua lapas yang ada di Nusakambangan, Jawa Tengah. Sementara sepuluh napi terorisme yang sempat tak mau menyerah masih berada di Mako Brimob Kelapa Dua untuk menjalani pemeriksaan.

7. Polisi amankan Ahok ketika narapidana memberontak
Salah satu penghuni Rutan Mako Brimob Kelapa Dua adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang menjalani hukuman sebagai narapidana kasus penodaan agama.

Ketika aksi rusuh berlangsung, polisi memindahkan Ahok ke lokasi yang lebih aman. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya tak mau ambil resiko karena tiga dari enam blok rutan di Mako Brimob telah dikuasai napi terorisme.

8. Kerusuhan dipicu masalah makanan
Salah satu pemicu terjadinya pemberontakan di dalam Rutan Mako Brimob Kelapa Dua adalah masalah pemeriksaan makanan. Sejumlah narapidana teroris tak terima ketika makanan yang dibawakan pihak keluarga mereka diperiksa aparat.(mg1/jpnn)

Ratusan napi terorisme di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok memberontak dan melakukan penyanderaan saat Kapolri Jenderal Tito Karnavian berada di luar negeri.

Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News