Dell: Perusahaan di Indonesia Masih Ada Belum Melek Digital
jpnn.com, JAKARTA - Digital Dell Technologies (DT Index) Dell merilis survei terkait perusahaan skala menengah ke besar dengan peringatan untuk berhati-hati dan bertindak perlahan ketika melakukan transformasi digital.
"Era digital berikutnya sudah tiba dan telah menata ulang cara kami hidup, bekerja dan melakukan bisnis. Artinya, waktu sangat penting, transformasi yang sebenarnya harus terjadi sekarang," kata Wakil Direktur Solusi Pusat Data Dell EMC Asia Pasifik dan Jepang, Paul Henaghan, saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (22/11).
Riset gabungan dari Dell dengan Intel itu melibatkan 100 pemimpin bisnis di Indonesia, 57 persen responden mengaku percaya perusahaan mereka akan kesulitan memenuhi tuntutan pelanggan yang terus berganti dalam lima tahun ke depan. Sementara 27 persen lainnya khawatir kalah berkompetisi.
Selain sebagai pemimpin digital, survei tersebut juga menjelaskan jika 26 persen perusahaan Indonesia masuk dalam kategori adopsi digital. Artinya, mereka baru memiliki rencana digital, investasi dan inovasi matang. Sedangkan sebanyak 41 persen perusahaan berada di kategori ketiga, yakni evaluator digital.
Selain itu, ada ketegori yang dipanggil pengikut digital. Setidaknya 21 persen perusahaan masuk ke dalam kategori itu, yang diakui Paul masih ragu untuk memulai transformasi digital. “Perusahaan ini masih ragu-ragu untuk memulai rencana masa depan,” jelasnya.
Satu yang cukup menarik adalah kategori ketertinggalan digital. Jumlah perusahaan yang masuk kategori ini terhitung ada sebesar 6 persen, di mana perusahaan tersebut benar-benar tidak memiliki rencana dalam melakukan transformasi digital.
“Mereka tidak memiliki rencana digital, insiatif dan investasi yang dilakukan sedikit,” tandas Paul. (mg9/jpnn)