Demi Bangun Optimisme Bangsa, TMP Ajak Bicara Menkeu, Gubernur BI dan OJK

Selasa, 18 Agustus 2015 – 23:33 WIB

Presiden Joko Widodo sedang berbicara dengan Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan, Maruarar Sirait beberapa waktu lalu di Jakarta. Foto: Istimewa

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan di tengah situasi perekonomian global yang tak begitu baik, konsolidasi diantara lembaga ekonomi dinilai penting demi memastikan perekonomian nasional yang stabil dan kuat.

"Kementerian Keuangan sebagai pemegang otoritas fiskal, Bank Indonesia dengan otoritas moneter, dan Otoritas Jasa Keuangan, serta pasar modal sangat penting dipastikan bisa berkoordinasi mendukung Pemerintahan RI. Mereka pilar dan penentu ekonomi Indonesia," ungkap Ara, sapaan akrab Maruarar di Jakarta, Selasa (18/8) malam.

Maruarar menegaskan bahwa TMP ingin policy dan regulasi yang diciptakan membuat ekonomi Indonesia stabil dan kuat. Koordinasi yang baik lanjutnya, akan terlihat dari regulasi atau policy yang dikeluarkan.

"Kita berharap mereka bisa mengeluarkan stimulus dan relaksasi kebijakan yang prousaha, yang bisa menaikkan iklim investasi," jelasnya.

Dalam konteks tersebut, TMP akan menyelenggarakan diskusi ekonomi bertajuk "Peluang dan Tantangan Ekonomi Indonesia sekarang dan tahun 2016". Acara akan dimoderatori langsung oleh Maruarar Sirait, dengan jajaran pembicara yang telah dikonfirmasikan kehadirannya.

Diantaranya Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro, Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D.Hadad, Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia, dan Rosan P. Roeslani, yakni Waketum Kadin Bidang Perbankan dan Keuangan.

Acara yang diselenggarakan besok (19/8), di Kantor Sekretariat DPP TMP Jl. Cik Di Tiro No. 10 Menteng, Jakarta Pusat tersebut akan dihadiri beberapa asosiasi pengusaha seperti Real Estat Indonesia, INSA, para direksi bank BUMN, serta aktivis mahasiswa dan pemuda tingkat nasional.

"Intinya, kita ingin kondisi sekarang ini harus dihadapi dengan optimisme. Publik harus tahu kekompakan dan soliditas antarlembaga itu. Sehingga ujungnya bisa memberikan rasa confidence bagi masyarakat dan market," jelas Maruarar.(ray/jpnn)