Demi Sukseskan PIN Polio, Istri Menteri Desa Turun Langsung ke Daerah
jpnn.com - TEMANGGUNG - Istri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar, Ari Haryati ikut turun langsung ke lapangan untuk memastikan berjalannya pelaksanaan Pekan Imuninasi Nasional (PIN) Polio 2016. Selasa (15/3) Haryati berkunjung ke Puskesmas Kedu di Kabupaten Temanggung untuk mengetahui langsung pelaksanaan PIN Polio di daerah penghasil tembakau itu.
Dalam kesempatan itu, Haryati mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Suparjo. Menurut Suparjo, pelaksanaan PIN Polio 2016 di Temanggung hingga Selasa (15//3) sudah mencapai 92 persen. Targetnya, tingkat partisipasi PIN minimal 95 persen.
“Semua Puskesmas sudah melaksanakan. Hanya tinggal tiga Puskesmas (Ngadirejo, Selopampang dan Tembarak) yang belum. Saya optimistis target minimal 95 persen sebagaimana waktu yang ditentukan, bisa tercapai,” katanya.
Menurut Suparjo, secara umum penerimaan masyarakat terhadap program PIN bagus. Meski begitu, pelaksanaan di lapangan, bukan tanpa hambatan. Di beberapa desa, masih ada penolakan. “Hingga hari ini (kemarin, red) setidaknya ada 81 orang tua balita yang menolak vaksin polio,” bebernya.
Pelaksanaan PIN Polio 2016 Kabupaten Temanggung tersebar di 24 Puskesmas, 4 Rumah Sakit (RS), dan 1506 Pos PIN. Sasarannya adalah 54.672 balita. Kegiatan itu melibatkan 409 vaksinator dibantu 4518 kader.
Sedangkan Haryati mengatakan, PIN Polio merupakan program pemerintah yang wajib disukseskan karena bertujuan baik. Yaitu, mencegah timbulnya penyakit polio atau lumpuh layu.
Dengan vaksin polio, katanya, balita akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit polimielitis. “Dengan mendapat imunisasi polio, anak-anak bisa tumbuh normal, sehat, kuat dan cerdas. Saya berharap kepada ibu-ibu untuk bisa membawa putra-putrinya yang masih balita ke Pos PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio,” katanya seperti dikutip Radar Kedu.
Ari juga menyampaikan pentingnya memberikan vitamin A dan obat cacing kepada balita. Menurutnya, jika anak kekurangan vitamin A, maka pertumbuhannya akan terganggu.(san/isk/JPG/ara/JPNN)