Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Demokrat Harus Ambil Peran Sentral di Tim Prabowo - Sandiaga

Senin, 20 Agustus 2018 – 11:43 WIB
Demokrat Harus Ambil Peran Sentral di Tim Prabowo - Sandiaga - JPNN.COM
RAKERNAS: Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrat, Senin (8/5). Ilustrasi : Ahmad Yani/Radar Lombok

jpnn.com, JAKARTA - Kegagalan Partai Demokrat menempatkan kadernya sebagai capres maupun cawapres di Pilpres 2019 merupakan pelajaran berharga. Partai berlambang mercy ini perlu segera berbenah jika tak ingin ambruk di Pilpres 2019.

"Coba bayangkan, nyanyian Wasekjen DPP Partai Demokrat soal ada dugaan mahar masing-masing Rp 500 miliar ke PKS dan PAN, itu terkesan dicuekin. Seperti menegaskan, tak ada urusan dengan Partai Demokrat," ujar pengamat politik Adi Prayitno kepada JPNN, Minggu (19/8).

Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini, sebagai langkah pertama, PD perlu menyadari sosok Susilo Bambang Yudhoyono sebagai figur utama di partai itu sudah tidak kuat lagi seperti di Pilpres 2004 dan 2009 lalu.

"Mereka harus rendah hati, mereka harus menyadari hanya partai menengah dan bukan siapa-siapa lagi. Partai Demokrat harus segera menyusun ulang batu bata politik mereka dari awal," ucapnya.

Langkah selanjutnya, kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, PD harus lebih gencar mengambil peran penting di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Paling tidak all out melakukan segala daya dan upaya agar Prabowo-Sandi menang di Pilpres 2019.

"Jika memimimpin tim kampanye Prabowo-Sandi, saya kira masyarakat bakal berpikir ulang melihat posisi Demokrat saat ini. Jadi PD harus all out, SBY harus turun gunung dan mengeluarkan logistik. Jika tidak, Demokrat saya kira enggak punya momentum untuk bangkit di Pemilu 2019," katanya.

Selain itu, Adi menilai Demokrat jangan lagi terlalu memaksakan karir politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Biarkan berproses secara alami seperti Tuan Guru Bajang Zainul Majdi.

"Jadi penting, menciptakan regenerasi secara alami. Masyarakat akan melihat bahwa memang seseorang itu layak untuk diangkat sebagai pemimpin di masa yang akan datang," pungkas Adi.(gir/jpnn)

Kegagalan Partai Demokrat menempatkan kadernya sebagai capres maupun cawapres di Pilpres 2019 merupakan pelajaran berharga

Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News