Demokrat Sarankan Ormas Bentukan Anas Ditutup
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR, Nurhayati Ali Assegaf bereaksi keras atas isu penculikan terhadap Prof Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Kabar penculikan itu mencuat di acara diskusi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum.
Nurhayati juga menilai isu penculikan tersebut pantas disikapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena menyangkut institusi negara sekelas BIN. "Bukan terlalu (reaktif), tapi ini menyangkut institusi. Kenapa harus selalu ketika ada acara di PPI kemudian menyangkut- pautkan dengan Demokrat, khususnya dengan Pak SBY," kata Nurhayati di DPR, Jakarta, Senin (21/10).
Menurut Nurhayati, pembentukan PPI punya tujuan tidak benar sehingga patut mempertanyakan ada apa sebenarnya di balik pembentukan organisasi masyarakat itu.
"Ini yang gak benar. Ada apa sebenarnya dengan PPI. Apa maksud dan tujuan PPI diadakan. Kalau itu maksud dan tujuannya untuk terus berseberangan dengan Presiden tutup saja, dan itu hak pemerintah," sebutnya.
Polikus perempuan PD itu itu juga menyindir tujuan pembentukan PPI sebagai organisasi masyarakat, yang katanya ditujukan untuk budaya. Seharusnya, kata Nurhayati, kalau memang untuk budaya, seharusnya PPI menunjukkan budaya yang baik.
"Tidak kemudian seperti ini. Tanyakan kepada PPI apa maksud dan tujuan didirikan oleh PPI, apakah benar bertujuan untuk budaya," tantang Nurhayati.
Ditegaskan lagi, bila tujuan PPI itu dibentuk hanya untuk mendiskreditkan demokrat, apalagi pemerintahan Presiden SBY, maka organisasi itu tidak perlu ada.
"Berarti (PPI) tidak perlu ada, itukan tidak benar. Berarti tujuannya samar-samar dong, berarti kita semua dibohongi saya juga termasuk yang dobohongi dong kalau misalnya begini," pungkasnya.(fat/jpnn)