Desa Temajuk, Wilayah di Perbatasan Kalbar yang Rawan Dicaplok Malaysia
Ke Negeri Tetangga 15 Menit, Ke Negeri Sendiri 6 Jam PPSenin, 24 Oktober 2011 – 08:08 WIB
Dia lantas menceritakan pesta anaknya yang mengundang ratusan warga Temajuk untuk menggambarkan kedekatan mereka. Selama perang tidak meletus, mereka jamin perbedaan warga negara tidak akan membuat mereka saling membenci.
Ada banyak alasan mengapa warga lebih suka mengambil barang dari Malaysia. Lagum, 46, warga Camar Bulan, mengatakan, upaya pemerintah RI untuk membantu sembako warga juga tidak sepenuhnya. Sebab, mereka tetap harus merogoh kocek untuk menebus bantuan itu.
Misalnya, beras untuk setiap keluarga miskin yang mendapat jatah 15 kilogram dan menebus Rp 1.500 per kilogram. Namun, dia mengaku bahwa uang untuk menebus beras itu kerap membubung hingga Rp 8 ribu per tiga kilogram. "Jatuhnya mahal, lebih baik beli sendiri ke Malaysia," tuturnya.
Bukan hanya itu. Jatah raskin juga tidak rutin tiap bulan menghampiri desa yang dihuni 486 KK (kepala keluarga) tersebut. Sekretaris Desa Temajuk Asman membenarkan bahwa banyak jatah raskin yang menumpuk. Menurut dia, wajar jika harganya melonjak. Sebab, untuk bisa ke Temajuk, dibutuhkan ongkos tambahan untuk pengiriman.