Detik-detik Amukan Ultras, Bakar Gawang, Hanafi pun Ikut Dimaki
“Kami tidak ingin degradasi. Kami berjanji mendatangkan pemain berkualitas untuk performa klub,” jelas Thoriq Majiddan Nor, mewakili manajemen Persegres di hadapan suporter.
Mendengar komitmen tersebut, perlahan para suporter membubarkan diri. Mereka tidak sampai melakukan aksi anarkis di luar stadion.
Polisi melakukan pengawalan di sepanjang jalur-jalur kepulangan ultras. Sementara itu, api di dalam stadion dapat segera dipadamkan.
“Sudah kondusif lagi dan tidak ada yang diamankan atau ditahan,” ujar Kapolres Gresik, AKBP Boro Windu Danandito.
Alumni Akpol 1998 ini menambahkan, kejadian tersebut tidak sampai merembet di luar stadion. Diakui, karakter suporter Persegres memang tidak anarkis.
Artinya, mereka tidak mau bermusuhan dengan suporter lain. Apalagi dengan pihak kemanan. Kerusuhan memang dikarenakan kekecewaan mereka pada manajemen.
Mantan Kapolres Mojokerto ini menyebutkan, pihaknya sudah menambah jumlah personel keamanan. Ini untuk mengantisipasi adanya keributan antar suporter yang jumlahnya sama-sama banyak.
Namun, dia tidak memprediksi bakal terjadi kerusuhan oleh suporter sendiri.
“Kami sudah menambah personil lebih banyak daripada pertandingan lainnya. Tapi, malam itu memang diluar perkiraan,” tandasnya.