Di Akhir Konvensi, SBY Masih Buka Tiga Opsi
Ketua DPD Partai Demokrat Dimintai Aspirasi soal PilpresTahap tidak berhenti di situ. Masih ada tahap berikutnya yang juga harus dilalui. Hasil survei tiga lembaga akan dievaluasi dan dianalisis lebih dulu oleh tim audit lembaga survei yang telah direkrut dari kalangan independen.
“Baru sekitar 13 Mei mendatang hasil tim audit dibawa ke komite, lalu ke majelis tinggi,” jelas Suadi saat konferensi pers di Sekretariat Komite Konvensi, kemarin.
Sejak hari pertama setelah pileg 9 April lalu, partai-partai terus mengintensifkan komunikasi-komunikasi politik terkait dengan agenda pembentukan koalisi. PDIP yang siap mengusung Jokowi sebagai capres, misalnya, bahkan telah berhasil menggandeng Partai Nasdem untuk berkoalisi. Dua poros koalisi lainnya, Gerindra dan Golkar, kini juga terus intens mendekati partai-partai lain untuk diajak bergabung.
Upaya ekstra partai yang siap mengusung capres untuk membangun poros koalisi tersebut bisa dimaklumi. Sebab, jika didasarkan setidaknya pada hasil penghitungan cepat, diperkirakan tidak ada satu pun partai yang bisa memenuhi syarat presidential threshold 25 persen suara sah nasional atau 20 persen kursi di parlemen. Artinya, dari 10 partai yang diperkirakan lolos ke Senayan, semua harus membentuk koalisi untuk bisa mengajukan capres-cawapres.
Tidak terkecuali Demokrat. Partai berlambang Mercy itu diperkirakan hanya mengoleksi sekitar 9,8 persen suara. Lebih lanjut, jika benar ingin membangun poros koalisi sendiri, Demokrat masih harus menggandeng minimal 2-3 partai lagi untuk bisa mengajukan capres yang diambil dari pemenang konvensi.
“Tentu saja ketetapan (konvensi) nanti disampaikan kepada publik dan disesuaikan dengan perkembangan politik terakhir. Sebab, koalisi itu tidak bisa hanya satu parpol,” imbuh Suaidi.
Terkait dengan pelaksanaan debat terakhir hari ini, politikus purnawirawan jenderal bintang tiga itu menyatakan bahwa secara umum konsepnya tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan debat di kota-kota sebelumnya. “Hanya durasi waktunya yang akan sedikit kami panjangkan, menjadi sekitar 4 jam,” katanya.
Sementara itu, SBY, tampaknya, tidak segan lagi untuk membuka peluang berkomunikasi dengan PDIP. Melalui akun YouTube miliknya, orang nomor satu di Indonesia itu mengungkapkan keinginannya untuk menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.