Dibesuk Adik dan Ibu, Tak Ada Acara Tiup Lilin
Selasa, 17 Agustus 2010 – 11:56 WIB
Tidak mudah untuk bisa menjenguk Franky. Pihak rumah sakit mengharuskan pengunjung mendaftarkan diri ke petugas di pintu masuk. Pengunjung harus menjelaskan maksud kedatangannya, termasuk latar belakang pengunjung serta hubungannya dengan pasien. Pengunjung luar negeri harus menunjukkan paspor.
Sehari sebelumnya Jawa Pos memang sempat kesulitan masuk SGH. Sebab, nama Franky Sahilatua ternyata tidak ada. Setelah ditelusuri, Franky menggunakan nama aslinya: Franklin Hubert Sahilat. Tapi, setelah mengaku sebagai saudara Franky, Jawa Pos akhirnya mendapatkan stiker pengunjung warna merah muda. Di stiker itu tertulis nama blok, nomor kamar, dan tempat tidur pasien. Franky dirawat di blok 7, lantai 2, kamar 72, dan tempat tidur nomor 2001. Stiker itu wajib ditempelkan di dada pengunjung. Wartawan dilarang masuk tanpa mendapatkan surat izin khusus. Dokter juga tidak boleh melayani wawancara soal penyakit pasien. Aturan rumah sakit itu betul-betul ketat.
Menurut Anti, selama ini suaminya tidak pernah mengeluhkan penyakitnya. Padahal, penyakit kanker sumsum tulang (myeloma) yang dideritanya diperkirakan sudah puluhan tahun.?Paling banter dia hanya merasakan punggungnya nyeri bila kecapekan. Kalau sudah begitu, biasanya Franky mengganjalnya dengan bantal.