Dibutuhkan Jaksa Agung yang Berani
Sabtu, 25 September 2010 – 16:17 WIB
JAKARTA -- Wakil Koordinator Badan Pekerja Indonesian Corruptions Watch (ICW) Emerson Juntho mengatakan, meski Jaksa Agung merupakan bawahan presiden, namun tidak lantas mesti menuruti kehendak presiden. Dikatakan, sebagaimana kejaksaan agung di negara-negara lain, dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat pegak hukum, Jaksa Agung tetap harus independen. "Ada anggapan Jaksa Agung bawahan presiden. Benar, tapi dalam kerja-kerja penegakan hukum harus independen," ujar Emerson Juntho dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Sabtu (25/9).
Karenanya, Eson, panggilan Emerson, menempatkan independen sebagai syarat utama calon Jaksa Agung yang akan menggantikan Hendarman Supandji. Di bawah independen, adalah jujur, punya integritas, antikorupsi, siap melakukan pembaharuan di tubuh kejaksaan, serta punya sikap kepemimpinan yang mumpuni.
Sementara, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, perlu syarat lain yang harus ada pada sosok pengganti Hendarman mendatang. Yakni berani dan punya akseptabilitas yang luas. "Berani melakukan perubahan secara radikal," tuturnya. (sam/jpnn)