Dicaci Maki Atasan, Ratusan Anggota Kepolisian Demo
jpnn.com - PAMEKASAN - Ratusan anggota kepolisian di Pamekasan melakukan unjuk rasa besar-besaran. Mereka memprotes para pimpinan Polres Pamekasan yang tidak menghargai dan memanusiakan anggota. Demo serentak tersebut mengentak jajaran Polda Jatim. Sebab, belum pernah ada ratusan polisi mendemo atasan besar-besaran seperti itu.
Turunnya ratusan aparat berseragam cokelat di halaman mapolres kemarin (4/10) tersebut dilatarbelakangi kekecewaan anggota atas sikap Wakapolres Pamekasan Kompol Hartono. Para pendemo yang berasal dari anggota satreskrim itu menuntut atasannya mundur. Selain Wakapolres, dua perwira yang juga diminta mundur adalah Kabagsumda Sugeng Santoso dan Kabagops Kompol Slamet Hariyadi.
Para pendemo mendesak atasannya tersebut angkat kaki dari Kota Gerbang Salam. Gara-garanya, para polisi merasa pimpinannya itu sering menghina dan melecehkan anggota bawahan. "Kata-kata yang mereka (Wakapolres, Kabagsumda, dan Kabagops, Red) lontarkan itu tidak mencerminkan sebagai pimpinan. Setiap apel selalu mengatakan kami anjing, pelacur, dan berengsek. Seharusnya kami diberi semangat, bukan dicaci maki," teriak salah seorang Brigadir yang berdemo.
Menurut dia, aksi demo tersebut dilakukan setelah Sugeng Santoso selaku Kabagops Polres Pamekasan yang memimpin jalannya apel pagi langsung marah-marah ke salah seorang anggota satreskrim. Bahkan, Sugeng mendorong anak buahnya sampai jatuh. Anggota satreskrim itu langsung dibawa ke propam untuk diperiksa tanpa ada kesalahan atau pelanggaran hukum yang jelas.
Sebagai bentuk perlawanan, teman-teman yang lain langsung bergerak ke pintu utama menuju kantor mapolres untuk menemui Hartono, Slamet Hariyadi, dan Sugeng Santoso. Tapi, aksi mereka dicegat anggota polisi yang berjaga di depan pintu masuk.
Beberapa saat kemudian, tiga pimpinan polres langsung menemui anggota kepolisian yang berdemo. Saat itu anggota langsung menyerbu dan mengepung pimpinannya. Termasuk menghadiahi atasannya seekor kambing. Mengetahui hal tersebut, AKP Nur Amin selaku Kasatreskrim Polres Pamekasan berusaha menenangkan anak buahnya. Tapi, para bintara menolak sebelum ketiga atasannya membuat surat pernyataan dan angkat kaki dari Polres Pamekasan.
Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Madura, Kompol Hartono selaku Wakapolres Pamekasan membantah sering mengeluarkan kata-kata kasar sebagaimana yang dituduhkan anak buahnya. Hanya, dia menegaskan bahwa didikannya menuntut supaya bersikap tegas. Utamanya dalam penanganan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang banyak tidak terungkap.
Unjuk rasa tersebut membuat Polda Jatim memberikan atensi khusus. Wakapolda Jatim Brigjen Suprodjo Wirjo Sumardjo langsung turun ke mapolres. Setelah memberikan pembinaan kepada anggota Polres Pamekasan, Wakapolda menjelaskan, demo tersebut terjadi karena kesalahpahaman saja. (sin/yan/jpnn/mas/end)