Dihajar Pemain Maluku, Wasit Hadiana pun Terkapar
jpnn.com - JAKARTA - Pertandingan lanjutan grup F Pra-PON antara Papua dengan Maluku Utara di Stadion Wibawa Mukti, Jakarta, Minggu (27/3), diwarnai aksi kekerasan. Pemain dan ofisial tim Malut yang tidak puas dengan keputusan wasit mengeroyok wasit Hadiana.
Pemukulan terhadap wasit Hadiana terjadi usai peluit panjang pertandingan babak kedua berbunyi. Hadiana pun harus terkapar di tepi lapangan setelah mendapatkan tendangan dari Yukdianto Djafar dan bogem mentah dari ofisial Malut.
Sementara itu di lapangan pun terjadi keributan antar kedua tim yang dipisahkan oleh aparat keamanan. Kemarahan tim Malut dipicu karena keputusan wasit yang dianggap berat sebelah.
Manajer Malut, Asghar Saleh menyayangkan peristiwa pengroyokan terhadap sang pengadil. Kendati demikian, Asghar memuji pihak kepolisian yang langsung mengendalikan situasi di dalam lapangan. "Selaku manajer saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Rasa hormat saya untuk perangkat dan pihak kepolisian yang sudah mengamankan pertandingan," ujar Asghar kepada awak media.
Terkait serangan terhadap wasit, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PB PON, Inugroho menyerahkan kejadian tersebut kepada perangkat pertandingan. "Semuanya sudah ada mekanismenya. Tinggal keputusan ada pada panitia perangkat pertandingan," cetus Inugroho. (cr31/dil/jpnn)