Dikerahkan 500 Orang Tanam 7 Juta Kuntum Bunga
Senin, 07 Juli 2008 – 12:34 WIB
Meski begitu, lanjut Jimmy, tidak seluruh hasil kebun bunga petani terbeli. Karpet bunga itu hanya membutuhkan tujuh juta kuntum bunga. Sisa hasil produksi seluruh petani mencapai sembilan juta bunga. ’’Pasti ada bunga yang tidak terpakai,’’ kata Jimmy.
Meski demikian, pemerintah tetap mengusahakan agar setiap petani kebagian jatah. ’’Katakanlah ada petani yang punya 25 ribu pohon bunga, yang dibeli mungkin sekitar 16 ribu. Supaya petani yang lain juga kebagian. Jadi merata,’’ katanya.
Untuk keperluan bunga tersebut, pemkot menyiapkan dana Rp 300 juta dengan pembelian Rp 400 per bunga. Jimmy meyakinkan penetapan harga itu tidak merugikan petani. Itu sudah berdasar analisis lahan dan biaya produksi. ’’Misalnya, begini, lahan 1 hektare dengan jarak tanam 30 x 40 cm akan menghasilkan 60 ribu pohon bunga,’’ jelas Jimmy.
’’Jika diberikan harga Rp 400, setiap hektare petani sudah meraup Rp 24 juta. Mereka tetap bisa untung karena biaya produksi mereka Rp 7 juta,’’ tambah Jimmy.
Karena luasnya ukuran karpet bunga itu, Pemkot Tomohon akan mencatatakan dalam Musium Rekor Indonesia (Muri) sebagai karpet bunga terbesar. ’’Tapi, pihak Muri mengusulkan untuk mencatatkan dalam Guinness World Records untuk rekor yang sama,’’ kata Belu, yang juga menjabat kepala Bappeda Kota Tomohon itu.
Belu bangga karpet bunga kemarin memecahkan rekor karpet bunga yang dibuat dalam Horti Fair di Amsterdam, Belanda, pada tahun sebelumnya. Untuk keperluan itu, kemarin perwakilan Muri telah melakukan pengukuran. ’’Penyerahan piagam Muri akan diberikan pada 8 Juli besok. Jaya Suprana (pimpinan Muri) akan datang melihat langsung ke sini,’’ kata Belu.