DILEMA: RJ Lino Pilih Bareskrim Polri atau Menteri Jonan?
jpnn.com - JAKARTA – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino akhirnya harus memilih salah satu dari dua acara yang waktunya hampir bersamaan, Senin (9/11). Yakni memenuhi panggilan Bareskrim Polri sebagai saksi kasus dugaan korupsi mobil crane Pelindo II atau menghadiri acara penandatanganan perjanjian konsesi kantor otoritas utama (Tanjung Perak, Belawan, Makassar) dengan PT Pelindo I, III, dan IV yang dihadiri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Akhirya, RJ Lino memilih untuk tidak menghadiri acara di Kantor Kemenhub yang sedianya diagendakan pukul 09.00 WIB. RJ Lino lebih memilih memenuhi panggilan Bareskrim Mabes Polri. Tentu saja, RJ Lino akan memprioritaskan panggilan Bareskrim Polri karena sebelumnya sudah dua kali mangkir. Jika panggilan ketiga tidak diindahkan maka akan menerima resiko terburuk yakni akan dilakukan penjemputan paksa oleh jajaran Bareskrim Polri.
Meski tanpa kehadiran Lino, acara penandatanganan perjanjian kerja sama tetap dilakukan tanpa Pelindo II. Panitia acara pendandatanganan perjanjian kerja sama konsensi lantas menghapus nama Pelindo II dari layar proyektor.
Acara penandatanganan perjanjian kerja sama ini dihadiri oleh Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Dirut Pelindo III Djarwo Surjanto dan Dirut PT Pelindo IV Doso Agung serta disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.(chi/jpnn)