Dinkes dan BPOM Sidak Jajanan Buka Puasa, Hasilnya?
jpnn.com, BITUNG - Berburu takjil atau kuliner berbuka puasa saat bulan Ramadan adalah momen yang paling ditunggu-tunggu warga. Untuk itu, kelayakan jajanan yang diperjualbelikan tersebut mesti benar-benar sehat bila dikonsumsi.
Dinas Kesehatan Kota Bitung pun mengimbau agar pedagang dapat menomorsatukan jajanan agar higienis. Masyarakat juga diminta pandai dalam memilih jajanan.
“Kami harap makanan yang dijual benar-benar higienis. Dalam arti, makanan atau minuman yang dimasak mesti matang dengan menggunakan air bersih dan tetap menjaga nilai gizi agar baik bagi kesehatan warga yang mengonsumsinya,” harap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung Franky Soriton ketika ditemui Manado Post (Jawa Pos Group) pekan lalu.
Menurut Soriton, sejak bergulirnya bulan puasa pihaknya telah menggandeng Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk turun melakukan sidak kelayakan jajanan yang dijual.
"Tugas kami adalah menjaga agar jajanan yang dijual memiliki nilai gizi dan baik untuk dikonsumsi warga. Dinas Kesehatan dan BPOM sudah mendatangi setiap pedagang guna mengambil satu per satu sampel untuk diperiksa," ungkapnya.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan sejauh ini, menurut Soriton status jajanan yang dijual masih dalam status aman dan tidak bermasalah.
"Sejauh ini seluruh jajanan yang dijual tidak bermasalah dan layak dikonsumsi. Namun ada beberapa jajanan yang mungkin mesti lebih dijaga proses pembuatannya, seperti kolak karena jika santannya tidak terlalu masak, itu dapat menimbulkan gangguan pencernaan," tandasnya.(tr-03/tan)