Dipersalakan Karena Memaksa
Senin, 05 Januari 2009 – 13:26 WIB
Parahnya, lanjut Martini, dalam permintaannya tersebut, Al Amin mengeluarkan ancaman apabila permintaan terdakwa tidak dipenuhi maka terdakwa akan meminta agar Ir Ali Arsyad sebagai Pejabat Pembuat Komitmen untuk tidak menandatangani kontrak dan akan mempermasalahkan pengadaan tersebut dalam rapat kerja DPR.
”Menimbang bahwa dari fakta-fakta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perbuatan terdakwa meminta uang mengganggu sistem, dan perbuatan terdakwa bertentangan dengan tata tertib, perbuatan tersebut termasuk pebuatan tercela yang tidak patut dilakukan anggota DPR RI,” cetusnya.
Disamping itu, perbuatan terdakwa meminta kepada Ir Ali Arsyad untuk tidak menandatangani kontrak dan akan mempermasalahkan ke DPR merupakan tindakan yang memaksa. ”Menimbang bahwa berdasarkan uraian diatas maka unsur ketiga dan keempat dengan menyalahgunakan kekuasaaan, telah terpenuhi dan terbukti. Unsur kelima, memberikan sesuatu dan menerima uang, karena unsur ketiga sudah terbukti maka yang sudah terbukti, yang lain tak perlu dibuktikan lagi. Ini terkait tindak pidana materi. Dalam persidangan sudah terungkap bahwa ada pertemuan Al Amin bertemu dengan saksi Eko Wojayanmto selaki ketua pengadaan GPS,” beber Martini menilai perbuatan pria yang juga korupsi kasus Bintan dan TAA, Sumsel tersebut.(gus/jpnn)