Disadap, Makian Diplomat AS Jadi Konsumsi Publik
jpnn.com - KIEV - Krisis politik dalam negeri Ukraina ternyata membuat Amerika Serikat (AS) pusing. Itu terjadi bukan karena krisis yang berlangsung sejak November lalu itu tak kunjung usai, tapi juga karena campur tangan negara-negara Uni Eropa (UE) yang justru membuat situasi makin keruh.
Setidaknya itulah penilaian Victoria Nuland yang perbincangan teleponnya dengan Duta Besar AS untuk Ukraina, Heoff Pyatt, bocor ke publik sejak Kamis (6/2). Saking geramnya, Nuland bahkan melontarkan makian kasar (F word) terhadap UE. "Persetan dengan UE," ujar diplomat tertinggi AS untuk Eropa yang baru menjabat September lalu tersebut.
Sadar perkataannya dengan Pyatt menjadi konsumsi publik, Nuland pun buru-buru minta maaf. Kamis lalu perempuan 52 tahun itu pun langsung minta maaf kepada Presiden Komisi UE Jose Manuel Barroso yang bermarkas di Kota Brussels, Belgia. Kemarin Departemen Luar Negeri (Deplu) AS menjadwalkan Nuland berbicara di hadapan media mengenai komentar pedasnya tersebut.
"Nuland sudah minta maaf kepada UE," tegas Jubir Deplu AS Jen Psaki. Dalam kesempatan tersebut, Deplu juga menuding Rusia berada di balik bocornya perbincangan antara dua diplomat tersebut ke ranah publik. Kendati demikian, Moskow membantah keras tudingan yang menyebutkan bahwa pihaknya sengaja menyadap telepon para diplomat AS. Seorang ajudan Wakil Perdana Menteri (PM) Dmitry Rogozin, yang merahasiakan namanya, mengaku menemukan percakapan kasar itu saat browsing internet. Dia lantas menyebarluaskan rekaman perbincangan tersebut. (AFP/AP/hep/c17/tia)