Ditawari Banyak Fasilitas Australia, Bertekad sampai Mati Tetap Warga Indonesia
Sabtu, 29 Juni 2013 – 06:09 WIB
"Anda kaget, kan" Suaranya begitu, kok orangnya begini," ujar pria kelahiran Gang Bengkok, Medan, yang lebih suka dipanggil Pakcik Nuim itu, setelah berkenalan. "Makanya, saya paling takut kalau diajak bertemu muka dengan pendengar. Saya takut mereka kecewa," tambahnya dengan nada bercanda.
Nuim memang orang yang supel. Anak dari ayah keturunan Arab dan ibu keturunan Melayu Deli itu selalu menyambut gembira siapa saja yang mengunjungi rumah serta tempatnya bekerja. Bahkan, dengan Jawa Pos yang berumur kurang dari separo umurnya pun, dia memperlakukan seperti teman lama.
Kekaguman pada perkenalan pertama itu berlanjut saat Jawa Pos diajak menyaksikan bagaimana Nuim bersilat lidah di ruang siaran. Dengan suara renyahnya, penggemar sayur nangka itu fasih mengulas beragam topik. Mulai politik, ekonomi, sosial, budaya, dan olahraga.