Ditegaskan Lagi, Tahun Ini tak Ada Rekrutmen CPNS
JAKARTA--Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) mengapresiasi tindakan aparat Kepolisian dan pejabat Kareg III Badan Kepegawaian (BKN) Bandung yang telah membongkar aksi penipuan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Bandung. Terbongkarnya kasus tersebut diharapkan dapat membuka mata, bahwa penerimaan CPNS tidak bisa melalui calo.
Masyarakat juga diminta lebih waspada terhadap janji dari pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi CPNS.
“Aksi penipuan tersebut membuat para korbannya kehilangan puluhan hingga ratusan juta rupiah, dan telah mencoreng proses reformasi birokrasi yang kini tengah berlangsung di tanah air,” ujar Kepala Biro Hukum, Komunikasi Informasi, dan Pelayanan Publik (HKIP) Herman Suryatman di Jakarta, Kamis (30/7).
Lebih lanjut dia menegaskan, pemerintah telah memutuskan bahwa tahun ini tidak ada penerimaan CPNS. Kalau ada informasi dari pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, Herman menegaskan agar mengabaikan, karena hanya akan menyesatkan. Salah satunya, baru-baru ini ada informasi yang beredar tentang jadwal seleksi CPNS di sejumlah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
“Semua informasi yang menyatakan tahun ini ada seleksi CPNS adalah tidak benar,” ujar Herman.
Seperti diberitakan oleh salah satu media cetak di Jawa Barat, aksi penipuan tersebut terkuak ketika seluruh korban dikumpulkan di Hotel Yehezkiel, yang berlokasi tidak jauh dari Kantor Regional III Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Di sana, para korban diminta oleh oknum penipu untuk menandatangani lembar kehadiran yang menurutnya dimaksudkan untuk pendataan ulang pembagian surat tugas penempatan CPNS jalur kebijakan formasi umum.
Dari total 2.200 orang yang terdaftar, hanya 420 orang yang dipanggil untuk menandatangani lembar kehadiran. Setelah ditelisik ternyata petugas palsu. Aksi tersebut telah menelan banyak korban yang terpaksa kehilangan uang ratusan juta rupiah.
Pihak Kepolisian telah menangkap tiga laki-laki dan seorang perempuan. Salah satu dari ketiga tersangka mengaku bekerja sebagai pegawai di Kantor Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan di Kota Bandung. Namun masih belum jelas bagaimana status kepegawaiannya saat ini. (esy/jpnn)