Ditelepon Abbot, Ini yang Dibilang Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa ia memang ditelepon Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Rabu malam lalu. Meski tak merinci isi pembicaraan keduanya, presiden menyatakan ia memang mengakui sangat mengerti situasi di Australia.
"Saya ditelepon. Saya jawab bahwa saya tahu situasi di Australia, saya mengerti apa situasinya Perdana Menteri Abbott, saya sampaikan seperti itu. Tafsirannya seperti apa ya saya enggak tahu," kata presiden di Pasar Burung Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu, (28/2).
Abbott dalam wawancaranya kepada media Australia mengaku bahwa presiden telah melunak terhadap Australia atas pembahasan terkait hukuman mati pada duo Bali Nine Syuran Sukumaran dan Andrew Chan.
Namun, Jokowi menampik apa yang dikatakan Abbott itu. Ia menyatakan hanya mengerti kondisi di Australia saat ini. Namun, ia tak tahu penafsiran Abbott atas pembicaraan telepon itu.
"Saya sampaikan, saya mengerti situasi di Australia. Saya mengerti situasi Perdana Menteri Abbott. Kata-katanya melunak, tapi kan nanti tindakannya (Indonesia) bisa dilihat," tegas presiden.
Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengaku telah mengajukan permohonan belas kasihan kepada Presiden Joko Widodo terhadap dua warganya terpidana narkoba yang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Indonesia.
Abbott menyampaikan permohonannya kala menelepon Jokowi pada Rabu lalu. Telepon itu juga ia lakukan untuk memastikan kedua kepala pemerintahan ini saling memahami posisinya dalam kasus hukuman mati dua warga Australia ini. Pembicaraan itu, ujarnya, berakhir positif.
Abbott mengatakan ia tidak ingin lebih banyak berharap, yang kemudian harapan itu malah berbalik jadi debu. Ia menggambarkan Jokowi sebagai teman. (flo/jpnn)